Fitur Baru Perlindungan Remaja Instagram
- pexels.com
VIVABandung – Meta, perusahaan teknologi yang menaungi Instagram, baru-baru ini mengumumkan beberapa fitur keamanan baru untuk melindungi pengguna remaja dari ancaman pelecehan seksual di dunia digital.
Langkah ini diambil untuk mencegah tindakan sekstorsi dan mempersulit pelaku melakukan modusnya di platform tersebut. Salah satu fitur baru yang dihadirkan adalah Proteksi Konten Telanjang.
Fitur ini secara otomatis menyensor gambar telanjang yang dikirimkan melalui direct messages (DM) kepada remaja di bawah 18 tahun.
Gambar yang terindikasi sebagai konten eksplisit akan diburamkan terlebih dahulu, sehingga remaja tidak langsung melihatnya. Namun, jika mereka ingin, gambar tersebut tetap bisa dibuka.
Fitur ini sudah diuji coba sejak April 2024 dan kini diluncurkan secara global.
Meta juga bekerja sama dengan ConnectSafely untuk menyediakan video edukasi bagi orang tua, agar mereka lebih memahami cara kerja fitur ini dan mendampingi anak-anak mereka dalam menggunakan Instagram.
Selain itu, Meta juga memperkenalkan fitur lain untuk mencegah akun yang mencurigakan mengikuti atau berinteraksi dengan pengguna remaja.
Jika suatu akun menunjukkan perilaku yang mencurigakan, seperti baru dibuat atau memiliki tanda-tanda penipuan, Meta akan memblokir permintaan mengikuti dari akun tersebut atau mengarahkan permintaan tersebut ke folder spam.
Hal ini membantu melindungi remaja dari potensi pelecehan atau penipuan.
Tidak hanya itu, Meta juga menguji alat keamanan di DM Instagram dan Messenger.
Alat ini akan memberi peringatan kepada remaja jika mereka sedang berinteraksi dengan seseorang yang berada di negara lain, menambah lapisan keamanan bagi pengguna yang mungkin kurang waspada terhadap akun asing.
Untuk meningkatkan privasi, Meta juga membatasi pelaku pelecehan agar tidak dapat melihat daftar pengikut (followers) dan yang diikuti (following) dari remaja.
Mereka juga tidak bisa mengakses daftar akun yang menyukai konten remaja atau akun yang menandai foto remaja tersebut.
Selain itu, Meta juga melarang pengambilan tangkapan layar (screenshot) atau perekaman layar (screen record) di dalam DM yang diatur dalam mode "view once" atau "allow replay."
Dengan fitur- fitur ini, Meta berusaha menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pengguna remaja di Instagram.
VIVABandung – Meta, perusahaan teknologi yang menaungi Instagram, baru-baru ini mengumumkan beberapa fitur keamanan baru untuk melindungi pengguna remaja dari ancaman pelecehan seksual di dunia digital.
Langkah ini diambil untuk mencegah tindakan sekstorsi dan mempersulit pelaku melakukan modusnya di platform tersebut. Salah satu fitur baru yang dihadirkan adalah Proteksi Konten Telanjang.
Fitur ini secara otomatis menyensor gambar telanjang yang dikirimkan melalui direct messages (DM) kepada remaja di bawah 18 tahun.
Gambar yang terindikasi sebagai konten eksplisit akan diburamkan terlebih dahulu, sehingga remaja tidak langsung melihatnya. Namun, jika mereka ingin, gambar tersebut tetap bisa dibuka.
Fitur ini sudah diuji coba sejak April 2024 dan kini diluncurkan secara global.
Meta juga bekerja sama dengan ConnectSafely untuk menyediakan video edukasi bagi orang tua, agar mereka lebih memahami cara kerja fitur ini dan mendampingi anak-anak mereka dalam menggunakan Instagram.
Selain itu, Meta juga memperkenalkan fitur lain untuk mencegah akun yang mencurigakan mengikuti atau berinteraksi dengan pengguna remaja.
Jika suatu akun menunjukkan perilaku yang mencurigakan, seperti baru dibuat atau memiliki tanda-tanda penipuan, Meta akan memblokir permintaan mengikuti dari akun tersebut atau mengarahkan permintaan tersebut ke folder spam.
Hal ini membantu melindungi remaja dari potensi pelecehan atau penipuan.
Tidak hanya itu, Meta juga menguji alat keamanan di DM Instagram dan Messenger.
Alat ini akan memberi peringatan kepada remaja jika mereka sedang berinteraksi dengan seseorang yang berada di negara lain, menambah lapisan keamanan bagi pengguna yang mungkin kurang waspada terhadap akun asing.
Untuk meningkatkan privasi, Meta juga membatasi pelaku pelecehan agar tidak dapat melihat daftar pengikut (followers) dan yang diikuti (following) dari remaja.
Mereka juga tidak bisa mengakses daftar akun yang menyukai konten remaja atau akun yang menandai foto remaja tersebut.
Selain itu, Meta juga melarang pengambilan tangkapan layar (screenshot) atau perekaman layar (screen record) di dalam DM yang diatur dalam mode "view once" atau "allow replay."
Dengan fitur- fitur ini, Meta berusaha menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pengguna remaja di Instagram.