Beli Barang di Mall Pakai Shalawat, Yusuf Mansur: Dengar Video Fullnya
- YouTube
BANDUNG – Belakangan ini, video Ustadz Yusuf Mansur saat ceramah di Mall bisa dapat barang apapun yang diinginkan, tanpa harus membayar.
Yusuf Mansur menegaskan bahwa, dalam video viral yang beredar di media sosial tersebut, sudah mengalami penyuntingan, atau ada pemotongan terlebih dulu.
Seperti diketahui, unggahan sebuah akun media gosip yang menampilkan potongan video ceramah Ustadz Yusuf Mansur yang menyerukan jemaahnya mengambil barang di mall tanpa harus membayar dan hanya dianjurkan membaca salawat akhirnya ditanggapi bos Paytren tersebut.
"Dalam unggahannya di media sosialnya, bukan berasal dari video lengkap dan dipotong-potong. Hal itu diungkapkan Yusuf Mansur dalam akun media sosialnya, Kamis, 28 April 2022.
"Siapa yg ngikutin ceramah saya sejak tahun2 2004 dah? Saat mulai masif di radio dan tv? Titik berat ke iman, tauhid? Mangga," tulis Yusuf Mansur sambil memposting unggahan seorang warganet tetang ucapannya di potongan video yang viral tersebut.
Dalam jawabannya, Yusud Mansur menjelaskan jawaban atas pernyataan seorang warganet di akun @riandwi86, ia menjelaskan isi ceramahnya tentang "Tunjuk, Ambil, Pergi," dirinya jug meminta, agar warganet melihat utuh video yang lengkap agar tak salah mengartikan ucapannya itu.
"Saran saya, kalau sempet, kalo sempet ini mah... denger lengkapnya. Mudah-mudahan ya. Siapa juga yang bisa ada waktu dan menyempetin waktu, liat ceramah asli dan lengkap," kata dia.
Yusuf Mansur lagi-lagi dalam unggahan yang lain menyebut bahwa video-video yang beredar belakangan banyak yang dipotong-potong.
Bahkan dirinya menyebut ke depan dirinya akan memakai timer untuk menghindari pemotongan terhadap ceramahnya yang berdampak pada kesalahan persepsi di masyarakat.
"Besok-besok kalo saya ceramah, mungkin rekamannya harus pake timer, hehehe. Menghindari ada yang motong-motong semau-maunya, lalu menarasikan juga semau-maunya, dengan judul upload-an, yang semau-maunya. Pake timer, hehehe. Yang demikian, supaya kalo yang denger di yang edisi dah dipotong-potong, bisa merujuk ke ceramah versi fullnya. Barangkali ada yang memang pake bahasa ngobrol, dijadiin bahasa potongan demi potongan, yang bisa jadi, persepsinya jadi beda," pungkasnya. (Irv)