Akhirnya Calon Ipar Mario Dandy Buka Suara Soal Penganiayaan David
- YouTube/Najwa Shihab
VIVA Bandung – Ivana Yoan selaku kakak dari AGH alias calon ipar Mario Dandy Satrio akhirnya buka suara terkait penganiayaan David yang dilakukan oleh Mario Dandy.
Ivana menceritakan kronologi kejadian dari sisi AGH, sebab ia merasa adik perempuannya itu belum mendapat perhatian dan tempat untuk berbicara.
Dia mengaku hanya ingin meluruskan dan memberikan pandangan dari sisi AGH terkait kasus tersebut.
“Jadi sebenarnya, MDS ini mengetahui perilaku tak menyenangkan yang dilakukan oleh D kepada AGH, itu melalui saksi APA,” kata Ivana Yoan dilansir dari kanal YouTube Najwa Shihab, Sabtu (04/03/2023).
“Jadi ini untuk mengklarifikasi bahwa sebenarnya bukan AGH yang memberitahu MDS terkait perilaku tidak menyenangkan tersebut,” sambungnya.
Kemudian, MDS mengkonfirmasi terkait perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh D kepada AGH. Setelah itu, MDS selalu meminta kepada AGH ntuk bertemu dengan D.
Sedangkan terkait pengembalian kartu, Yoan menjelaskan bahwa hal itu sudah direncanakan oleh AGH jauh sebelum kejadian penganiayaan.
Selain itu, Yoan mengungakapkan, saat MDS dan D akan bertemu, AGH sempat mengulur pertemuan keduanya dengan cara pergi ke salon.
“Selama AGH treatment, ternyata MDS memanggil temannya yang inisialnya S,,” kata Yoan.
"S ini berkata kepada MDS, ‘wah parah sih, kalau gua jadi loe gua gak terima, pukulin aja, parah tuh!’, dan ini juga sudah dikonfirmasi melalui berita acara pemeriksaan,” tambahnya.
Menurut penuturan Yoan, AGH juga sempat mengingatkan pelaku MDS untuk berbicara secara baik-baik kepada D. Namun setelah sampai di lokasi, AGH hanya disuruh mengembalikan kartu pelajar dan langsung pergi.
“AGH pun mengambil minum di mobil, setelah ia balik ternyata D sudah dalam keadaan push up. MDS menyuruh D untuk push up,” jelas Yoan.
Selanjutnya, MDS menyuruh S dengan isyarat tubuh untuk merekam aksi penganiaayaan terhadap D dengan handphone yang MDS miliki.
Lalu, karena S ingin menghampiri korban, dia seperti mengoper handphone itu ke AGH di video bagian akhir. Dijelaskan Yoan, AGH menerima ponsel tersebut karena refleks dan syok melihat kejadian di depan matanya.
“AGH sama sekali tidak menunjukkan ekspresi senang, dan malah sebaliknya ia takut makanya refleksnya mengalihkan pandangan,” tegas Yaon.
“Terkait isu selfie yang beredar, itu tidak benar. Inipun disaksikan langsung oleh ibu dari R yang pada saat itu melihat AGH menopang kepala D dan membisikkan agar tenang dan mengatur nafas,” pungkasnya.