UAS Ditolak Masuk ke Singapura, Dikira Teroris?
- VIVA/Muhamad Solihin
Dijelaskan UAS, ia sempat diinterogasi petugas Imigrasi terkait tujuan datang ke Singapura. UAS menjawab jika ia ke Singapura untuk berlibur bersama keluarga dan sahabatnya.
"Rupanya mau dijemputnya. Saya tunjuk istri sudah lewat dengan anak ku maksudnya supaya orang tahu ini datang bukan untuk kampanye pilpres, ni orang datang untuk jalan-jalan mau liburan," tegas UAS.
Setelah interogasi itu, petugas imigrasi Singapura malah menjemput istri-anak UAS dan sahabatnya. Mereka disuruh masuk ke dalam ruang pemeriksaan imigrasi. Ruang untuk UAS dipisah dengan anak-istrinya.
"Didatanginya kawan saya dengan anaknya, istrinya, rupanya mau dideportasi semua. Dipisahnya semua. Saya dimasukan ke dalam ruangan lebarnya 1 meter, panjang 2 meter, pas liang lahat. Satu jam saya di ruang kecil. Habis itu baru digabungkan dengan kawan saya dengan anak-anaknya, dengan ustazah, baru lah ke tempat yang ramai," paparnya.
UAS mengaku, sempat ditahan di ruang mirip tahanan imigrasi selama 1 jam, kemudian di ruang pemeriksaan imigrasi selama 3 jam. Hingga akhirnya, UAS dan rombongan dideportasi Singapura pada Senin sore sekitar pukul 14.30 waktu setempat.
"Setengah 5 soreng kapal terakhir baru dipulangkan. Memang lah orang luar biasa," ungkapnya.
Sebelumnya, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengunggah sebuah foto dan video singkat yang cukup mengejutkan. Dalam unggahan itu, UAS menggambarkan suasana sedang berada di ruangan kecil dengan luas 1x2 meter dan dikurung seperti di penjara.