Marissya Icha Kecewa dengan Keputusan Nathalie Lepas Hijab
- unggahan Instagram @marissyaichareal
VIVA Bandung – Mantan istri Sule, Nathalie Holscher memutuskan melepas hijab. Hal tersebut menuai banyak reaksi, salah satunya dari sahabatnya, Marissya Icha.
Selain itu, Icha juga merasa kecewa dan marah dengan keputusan Nathalie melepas hijabnya. Meski begitu, sebagai seorang sahabat, ia menyadari bahwa luapan emosinya tidak bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi ibu Adzam.
“Aku enggak mau menunjukkan aku marah. Takutnya nanti dia pergi dari kita,” kata Marissya Icha kepada awak media di kawasan Tendean, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Mengetahui bahwa yang dihadapi Nathalie cukup rumit, Icha merasa harus tetap berada di sisi sahabatnya. Bukan tanpa alasan, Icha merasa mantan istri Sule itu masih butuh bimbingan.
“Yang pasti dia perlu bimbingan dan arahan,” ujar Marissya Icha.
“Kita pelan-pelan. Pada saat sekarang seperti ini, kita ikuti prosesnya,” sambungnya.
Dilansir dari Intipseleb, Icha mendapat cukup banyak komentar negatif terkait keputusannya mendukung Nathalie. Beberapa netizen tidak setuju dengan apa yang dia lakukan.
Di satu sisi, Icha sadar apa yang dilakukan sahabatnya itu tidak baik. Namun, di sisi lain, Icha ingin menjadi sahabat yang selalu ada untuk Nathalie.
“Kadang ada yang bilang 'Kok ini support?’. Ya kita tahu kalau ini enggak benar, tapi masa sahabat ninggalin. Jangan kayak gitu, jangan kita ada pas senang-senang aja,” kata Marissya Icha.
“Pas dia di ujung-jurang, kita harus pelan-pelan kan. Kita kasih tangan buat dia, kayak, ‘Pegang tangan gua pelan-pelan'. Ya enggak mendukung sih untuk dia masuk jurang, tapi ya lebih baik kita kasih tangan daripada dia masuk jurang kan,” lanjutnya.
Bagi Icha, Nathalie harus selalu ditemani oleh orang-orang terdekatnya, salah satunya sahabat. Dia tidak ingin pengalaman buruknya di masa lalu terjadi pada Nathalie juga.
“Ya siapa lagi kalau bukan orang terdekat (yang dukung). Lihat dong, siapa lagi yang peduli. Kalau mereka lagi happy, aku enggak ada, ya aku merasa enggak apa-apa. Tapi jangan sampai ketika mereka butuh seseorang, aku enggak ada,” tutur Marissya Icha.
“Karena aku pernah merasakan, aku butuh seseorang tapi teman-teman aku enggak ada. Jadi, aku enggak mau ada aku yang lain,” tandasnya.