Virgoun Dituduh Lakukan Kekerasan pada Anak, Ini Kata Pihak Inara Rusli

VIVA Bandung – Konflik rumah tangga Virgoun dan istrinya, Inara Rusli, terus berlanjut. Terbaru, keduanya kembali menjalani sidang cerai di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Barat pada Rabu (26/7/2023).kemarin.

Ada beberapa hal yang disorot Inara usai mengikuti persidangan. Satu hal yang cukup menjadi perhatiannya adalah bagaimana Virgoun memperlakukan anak-anak.

Mantan personel grup musik Bexxa itu menuding Virgoun tak berbaik hati pada anaknya. Bahkan, Virgoun dituduh melakukan kekerasan terhadap anak-anak mereka.

Namun, Inara Rusli sendiri mengaku tidak mengatakan hal itu. Ia mengaku telah mengantongi sejumlah bukti atas ucapannya tersebut.

Salah satu barang yang dibawa Inara adalah borgol dan kunci. Borgol dipegang kuasa hukum Inara, Mulkan Let-let, sedangkan kunci dibawa Arjana Bagaskara.

"Terkait barang detailnya, yang jelas itu barang yang berupa kuncilah ya. Nah itu terkait dengan pembuktian, kenapa hak asuh anak harus diberikan kepada Ibu Inara" kata Arjana Bagaskara kepada awak media di PA Jakarta Barat, dilansir dari Intipseleb pada Rabu, 26 Juli 2023.

"Ya nanti lihat dari putusanlah ya, bunyinya seperti apa. Yang jelas ini kan persidangan tertutup, tapi kunci itu menunjukkan ada suatu barang yang memang dibuka dengan kunci," lanjut dia.

Tuduhan yang dilontarkan Inara ini bisa memperkuat keinginannya untuk merebut hak asuh anak dari Virgoun. Jika terbukti melakukan kekerasan, peluang Virgoun untuk mendapatkan hak asuh anak akan semakin kecil, apalagi ketiga anaknya masih di bawah umur yang ditentukan.

Selain itu, Inara juga membantah pernyataan Virgoun yang menyebut dirinya tidak sopan. Katanya Virgoun lah yang bersikap seperti itu.

"Dalam jawaban dan dupliknya, Virgoun kan mengatakan Ibu Inara yang mengasari anaknya. Ya kita buktikan sebaliknya sebagai penggugat. Ini ada buktinya (Inara tidak kasar). Itu sudah kami berikan kepada majelis hakim," ucap kuasa hukum Inara.

Sebelumnya, Inara juga menyebut Virgoun pernah mengirimkan pesan vulgar padanya. Kata Inara, isinya tak pantas disebut sebagai pesan seorang suami kepada istrinya.