Setelah Dilarang di Vietnam, Film Barbie Dilarang Tayang di Lebanon dan Kuwait, Ini Sebabnya
- Viva Group
Viva Bandung – Selama perilisannya, film Barbie memang kerap kali menyita perhatian publik. Usai kontroversi peta Laut China Selatan hingga dilarang di Vietnam, kini film yang dibintangi Margot Robbie itu akan dilarang di Lebanon hingga Kuwait.
Hal itu lantaran Film Barbie dianggap mempromosikan homoseksual alias LGBT. Intip kabar lengkapnya di bawah ini.
Film Barbie Dilarang di Lebanon dan Kuwait
Melansir dari Variety, Lebanon sebagai negara paling liberal di Timur Tengah, akan segera melarang film Barbie. Sementara itu, Kuwait pun demikian.
Kuwait juga telah menyatakan pada hari Rabu lalu telah memberi larangan kepada film Barbie karena dianggap mempromosikan homoseksualitas atau LGBT.
Menteri Kebudayaan Lebanon yakni Mohammad Mortada mengatakan pada hari Rabu bahwa film Warner Bros ditemukan untuk mempromosikan homoseksualitas dan transformasi seksual. Hal itu bertentangan dengan nilai-nilai iman dan moralitas.
“Film ini bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama di Lebanon, karena mendorong penyimpangan dan transformasi gender sambil menyerukan penolakan terhadap patriarki dan mengolok-olok peran ibu,” kata Mohammad Mortada dikutip dari Variety, Jumat, 11 Agustus 2023.
“Berdasarkan langkah Mortada, Menteri Dalam Negeri Bassam Mawlawi pada gilirannya meminta komite sensor Keamanan Umum, yang berada di bawah kementerian dalam negeri dan secara tradisional bertanggung jawab atas keputusan sensor, untuk meninjau film tersebut dan memberikan rekomendasinya,” kata kantor berita Reuters.
Film ini awalnya dijadwalkan untuk debut di Timur Tengah pada 19 Juli.
Film Barbie Dilarang di Vietnam
Sebelumnya, melansir dari BBC, Vietnam telah melarang penayangan film Barbie lantaran ada adegan yang menampilkan Peta yang menggambarkan klaim teritorial China yang diperebutkan di Laut China Selatan.
Vietnam merupakan salah satu di antara negara yang menggugat klaim China atas hampir seluruh Laut China Selatan.
Adegan yang dipermasalahkan adalah ketika ada gambar peta dengan sembilan garis putus-putus yang merepresentasi klaim teritorial China di Laut China Selatan. Hal itu membuat Vietnam menganggap sebagai sebuah pelanggaran kedaulatan.