Terseret Kasus Film Porno, Virly Virginia Bongkar Proses Syuting Adegan Seks

Virly Virginia
Sumber :
  • Instagram

VIVA Bandung – Seorang model seksi Virly Virginia tengah ramai diperbincangkan publik setelah namanya terseret dalam kasus pembuatan film porno oleh rumah produksi di kawasan Jakarta Selatan.

Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengungkap, Virly Virginia juga menjadi salah satu pemeran dalam film Kramat Tunggak bersama selebgarm Siskaeee yang diproduksi rumah produksi itu.

Usut punya usut, Virly Virginia ternyata sempat membongkar proses syuting adegan seks yang dijalaninya. Hal itu disampaikan saat dia menjadi bintang tamu dalam podcast Judo Twins Agustus lalu.

Wanita berusia 32 tahun itu menjelaskan, adegan dewasa dalam film yang pernah dibintanginya itu hanya teknik permainan kamera

"Sebenarnya itu teknik kamera cuma buat orang awam yang tidak mengetahui itu kan mikirnya eh beneran," kata Virly dikutip dari VIVA, Kamis (14/9/2023).

Virly Virginia

Photo :
  • VIVA.co.id

Lebih lanjut, Virly menjelaskan dirinya harus membuat ekspresi seolah sedang berhubungan badan. Hal itu dilakukan demi membuat adegan tersebut terasa seperti nyata. 

"Kalau ekspresi harus punya siluet, biar orang mikirnya beneran tapi kan enggak. Kalau ekspresi kan kita harus punya 1000 wajah. Jadi orang mikirnya beneran," jelasnya. 

Virly juga mengaku menyesal sudah melakukan hal tersebut. Sebab, dia merasakan dampak yang tidak menyenangkan terhadap kehidupan kesehariannya.

"Kalau dibilang nyesel pasti ada karena berdampaknya sekarang terlalu besar, kayaknya ya udah deh enggak enak. Ternyata berdampak banget kalau aku live. Jadi orang semua rata-rata mengira ah, ‘Vir lo bisa BO ya, ah Vir lo bisa dipake ya’," ujar Virly.

Tak hanya itu, Virly mengungkapkan bahwa awalnya dia cukup kaget dengan pihak produksi film. Karena konsepnya tidak seperti awal yang ditawarkan kepadanya.

"Sebenarnya awalnya kaget, sebenarnya awalnya enggak gitu. Awalnya dibilang itu konsepnya seperti foto gini loh begitu kejadian di sana begitu, jadi begitulah. Bedanya cuma 30 sih, dan ternyata kejadiannya berbeda," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya telah membongkar rumah produksi film porno di kawasan Jakarta Selatan. Dalam hal ini, ada sebanyak 5 orang berhasil ditangkap dengan meraup keuntungan hingga Rp500 juta selama setahun lamanya beroperasi.

Kelima tersangka diketahui berinisial I sebagai produser, sutradara, admin website hingga pemilik rumah produksi. JAAS sebagai kameramen, AIS sebagai editor, AT sebagai sound enginering serta SE sebagai sekretaris dan juga pemeran wanita.