Bella Hadid Ungkap Tragedi Keluarganya, Ayahnya Diusir dari Palestina
- Viva.co.id
Bandung – Supermodel berdarah Palestina, Bella Hadid, terus menyuarakan dukungannya kepada Palestina yang tengah diserang Israel. Ia juga memberikan semangat kepada masyarakat Palestina yang masih berada di Jalur Gaza untuk melawan serangan Israel.
Melalui akun Instagram pribadinya, Bella Hadid membagikan kisah dan keprihatinannya selama dua minggu terakhir. Ia menyadari bahwa dunia saat ini sedang fokus pada konflik kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina.
"Maafkan aku aku atas sikap diamku. Aku masih belum bisa mengungkap kata-kata yang tepat terhadap masalah yang sangat pelik dan mengerikan selama dua minggu terakhir, minggu yang membuat perhatian dunia kembali kepada situasi yang telah merenggut nyawa orang tak berdosa," buka Bella Hadid.
"(Konflik ini) berdampak pada banyak keluarga selama beberapa dekade. Aku mendapat ratusan ancaman pembunuhan setiap hari, nomor ponselku dibocorkan, dan keluargaku merasa dalam bahaya. Namun aku tak mau lagi dibungkam," lanjutnya.
Bella Hadid mengaku sangat sedih dan berduka melihat penderitaan kemanusiaan yang sampai saat ini masih dirasakan oleh Palestina. Ia juga mengungkap bahwa ribuan orang di sana termasuk anak-anak, orang tua, dan teman-teman mereka merasa kehilangan.
"Hatiku berdarah karena rasa sakit dan trauma yang kusaksikan, juga trauma (yang diwariskan dari) generasi ke generasi di darah Palestina-ku,” ungkap Bella Hadid.
“Aku berduka dengan semua ibu yang kehilangan anaknya, dan anak-anak yang mesti menangis sendirian, semua ayah, saudara, saudari, paman, bibi, teman yang sudah tiada, yang tak akan lagi berjalan di muka bumi ini," tulis Bella.
Selain mengungkapkan kesedihan yang dialami oleh warga Palestina, dalam unggahan tersebut ia juga bercerita soal pengalaman sang ayah Mohamed Hadid yang sempat diusir dari Palestina oleh Israel. Ia menilai bahwa keluarganya menyaksikan 75 tahun kekerasan di sana.
"Ayah saya lahir di Nazareth pada tahun Nakba (pengusiran 750 warga Palestina pada 1948). Sembilan hari setelah lahir, ayah dan keluarganya diusir dari tanah kelahiran mereka di Palestina,” cerita Bella Hadid.
Keluarga saya menyaksikan 75 tahun kekerasan terhadap rakyat Palestina, terutama invasi pemukim brutal yang mengakibatkan penghancuran komunitas-komunitas, pembunuhan dengan kejam, dan pengusiran paksa keluarga-keluarga dari rumah mereka," tambahnya.
Ia berharap bahwa orang-orang yang berada dalam konflik kemanusiaan tersebut bisa mendapatkan akses untuk menerima bantuan makanan, minuman, sampai obat-obatan. Ia mendukung kemanusiaan dan perdamaian karena hak semua orang.
"Ada krisis kemanusiaan genting di Gaza yang harus ditangani. Keluarga membutuhkan akses terhadap air dan makanan," tulis Bella Hadid.
"Rumah sakit membutuhkan bahan bakar untuk mengoperasikan generator, merawat korban luka, dan menjaga kelangsungan hidup orang-orang. Saya mendukung kemanusiaan, karena perdamaian dan keamanan adalah hak kita semua," tutupnya.