Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Pildun U-20, Akan Berimbas Pada Elektabiltas Politisi

VIVA Bandung - Pasca batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia (Pildun) U-20, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai elektabilitas politisi yang menolak Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 berpotensi menurun.

Jazilul Fawaid mengatakan potensi citra dari para penjabat yang menolak tersebut akan mengakibatkan elektabiltasnya turun terutama di kalang milenial.

Dia mengatakan akibat tersebut lantaran para politisi dianggap menghalangi keinginan anak muda untukl berprestasi di tingkat internasional.

"Minimal secara citra sudah pasti turun karena menghalangi kemauan anak-anak muda untuk berprestasi di tingkat dunia," kata Jazilul di Hotel Akmani Jakarta, Kamis.

Penolakan terhadap kedatangan Timnas Israel dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari gubernur, partai politik hingga organisasi masyarakat.

Terbukti, setelah batalnya Indonesia menjadi tuan rumah sejumlah netizen membanjiri kolom komentar dari sejumlah pejabat dan politisi, netizen menyindir mereka yang telah membunuh cita-cita anak bangsa tampil di pentas Internasional.

Jazilul sendiri sangat menyayangkan batal Indonesia menggelar Piala Dunia U20. Ia juga mengapresiasi perjuangan Erick yang sudah bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar.

Namun, Jazilul menganggap kejadian batalnya Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20 bukan sepenuhnya kesalahan dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir.