Presiden Komisaris Persis Solo Mundur, Jadi Contoh Positif Sepakbola Indonesia
- Liga 2
Viva Bandung – Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah melakukan tranformasi yang menunjukkan hasil positif menurut pengamat sepakbola, Hempri Suyatna.
Beberapa indikator seperti berdirinya yayasan sepakbola Indonesia, PT Garuda Sepakbola Indonesia, dimulainya Liga 1, serta perbaikan insfrastruktur beberapa stadion, bahkan penyelenggaraan FIFA Matchday dan perbaikan kualitas wasit.
Roadmap transformasi sepakbola Indonesia ini harus dilakukan secara bertahap dan terus-menerus.
Dengan konsistensi menjalankan roadmap, diharapkan sepakbola Indonesia akan semain berkualitas dan maju.
"Langkah yang dilakukan Erick Thohir untuk sepak bola Indonesia saya nilai sudah menunjukan arah yang sangat positif. Harapan saya langkah yang telah dilakukan Ketua PSSI akan terus menunjukan trend yang positif. Sehingga nantinya industri sepak bola Indonesia menjadi lebih baik lagi," ucap Hempri.
Adapun soal kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, dia menilai sudah sangat siap. Hanya perlu mempersiapkan mental pemain, event, serta dukungan suporter. Gegap gempita menyambut Piala Dunia U-20 beberapa waktu lalu dinilai masih perlu diperkuat lagi.
"Piala dunia U17 ini merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi Indonesia. Saya mengharapkan momentum ini jangan disia-siakan.
Diharapkan dengan persiapan yang sangat matang akan membuat piala dunia U17 ini dapat menggerakkan perekonomian Indonesia.
"Masih ada waktu bagi Erick untuk mempersiapkan event ini lebih matang lagi,"pinta Hempri.
Berkaitan dengan hal ini, Mahendra Agakhan Thohir, putri dari Erick Thohir secara resmi mundur dari Presiden Komisaris PT Persis Solo Saestu (PSS).
Tujuan mundurnya Aga sebagai petinggi Persis Solo karena ingin menghindari konflik kepentingan. Sehingga nantinya sepakbola Indonesia bisa lebih transparan, bersih, dan profesional.
Mundurnya putra sulung Erick Thohir ini mendapatkan apresiasi positif dari Henpri. Ini menjadi contoh yang sangat bagus bagi sepakbola Indonesia. Dengan mundurnya Aga, dinilai bisa mengurangi konflik kepentingan antara pengurus PSSI dengan klub.
Potensi benturan kepentingan yang mungkin terjadi seperti adanya intervensi klub terhadap kebijakan yang dibuat oleh PSSI sehingga kebijakan yang dibuat PSSI nantinya bisa dicurigai memiliki kepentingan dengan salah satu klub.
Dengan mundurnya Aga dari komisaris Persis Solo, Hempri berharap PSSI maupun Persis Solo akan menjadi lebih profesional. Sehingga bisa memberikan kontribusi positif terhadap industri sepak bola Indonesia.
"Jika pengurus sepak bola memiliki hubungan kerabat dengan pengurus klub berpotensi menimbulkan benturan kepentingan. Memang belum tentu ada permainan antara klub dan pengurus PSSI. Namun dengan mundurnya Aga sebagai komisaris Persis Solo akan menghilangkan benturan kepentingan antara pengurus PSSI dan klub," kata dia.