BEM Rema UPI Sukses Gelar UPI Edu Action, Tinggalkan Jejak yang Baik

BEM Rema UPI
Sumber :
  • Istimewa

BANDUNG – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Republik Mahasiswa (Rema) melalui Kementerian Sosial Lingkungan dan Masyarakat telah melakukan pengabdian pada masyarakat di Kampung Srikandi, Desa Wanasuka, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada 27 November-3 Desember 2022.

Program tersebut bernama UPI Edu Action yang merupakan program kegiatan pengabdian dalam bentuk desa binaan yang terdapat pada daerah 3T (terdepan,terluar,tertinggal).

Aspek pengabdiannya mencakup pendidikan, infrastruktur, ekonomi dan kesehatan. Dengan melibatkan seluruh entitas baik dari mahasiswa, masyarakat serta Aparat Penegak Hukum (APH). Tujuan dari program ini yakni mengoptimalisasi peran mahasiswa dalam aksi nyata membangun negeri. Tujuan itu juga selaras dengan apa yang termaktub dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi bahwa peranan mahasiswa dituntut untuk mampu bisa mengimplementasikan segala bentuk keilmuannya yang dapat diejawantahkan dalam bentuk pengabdian pada masyarakat.

Dalam proses pengabdiannya tersebut, BEM Rema UPI mampu meninggalkan jejak positif untuk masyarakat yakni dengan membangun Pojok Membaca, Pembaharuan Posyandu, Pembangunan Sumber Air, Renovasi MCK, Edukasi Pemasaran Digital, Gerakan Bersih Desa serta ditutup Pentas Seni Masyarakat dalam rangka memperlihatkan segala potensinya baik dalam kalangan anak hingga orang tua.

Presiden Mahasiswa BEM Rema UPI, Randhika Maulana mengapresiasi penuh atas terselenggaranya program UPI Edu Action. Ia mengatakan, bukan hanya program tahunan yang hanya sekedar terlaksana saja melainkan memberikan jejak serta kesan yang sangat baik, terkhusus untuk masyarakat setempat.

"Apresiasi penuh untuk semua yang terlibat dalam mengamalkan serta mengaplikasian segala bentuk pengetahuannya dalam wujud nyata, saya kira ini juga merupakan satu bentuk tanggung jawab moril bagaimana akhirnya peranan kita selaku mahasiswa dapat turut serta membangun bukan hanya desanya melainkan manusia yang ada didalamnya, Karena mau tidak mau kitalah yang akhirnya mampu memainkan peranan profetik itu dengan mengkontekstualisasikan nilai nilai perjuangan yang bersentuhan langsung dengan persoalan masyarakat," jelas Randhika.

Disisi lain ini merupakan satu bentuk kaderisasi terkhusus pendidikan untuk mahasiswa baru itu sendiri karena merekalah yang akhirnya dapat terus melanjutkan nilai nilai perjuangan dalam wujud pengabdian.