China Siap Luncurkan Pesawat Ruang Angkasa Tanpa Awak

Ilustrasi Pesawat Ruang Angkasa
Sumber :
  • Pixabay

BANDUNG – China mengumumkan rencana misi meluncurkan pesawat ruang angkasa tanpa awak untuk menghalau benda asing seperti asteroid atau pun meteor jatuh ke Bumi dengan cara menabrakkannya supaya orbitnya berubah.

Benda asing berupa batuan luar angkasa yang dikenal sebagai PN1 2020 ini adalah sebuah asteroid 'berpotensi berbahaya' dengan lebar sekitar 40 meter. Misi tersebut akan diluncurkan dengan Roket Long March 3B pada 2026.

Apa yang dilakukan China sudah diterapkan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA lewat misi Double Asteroid Redirection Test (DART) pada akhir September tahun ini, seperti dikutip dari situs Space, Sabtu, 10 Desember 2022.

DART bermitra dengan misi penerus dari Badan Antariksa Eropa atau ESA bernama Hera yang akan diluncurkan pada 2024 yang bertujuan mempelajari lokasi tumbukan secara mendetail.

Sementara itu, China ingin melakukan misi 'mencegah kiamat' ini secara 2-in-1 dengan mencoba dampaknya dan melakukan pengamatan dari dekat sekaligus.

Kepala Perancang Program Eksplorasi Bulan China Wu Weiren mengatakan bahwa rencana terbaru itu akan menjadwalkan peluncuran misi pada 2025 di atas Roket Long March 5 yang lebih besar dan lebih bertenaga.

"Kami akan meluncurkan dua wahana. Yang pertama untuk survei. Setelah mempelajarinya (asteroid) secara menyeluruh setelah periode survei, wahana yang kedua akan menjalankan perintah untuk bertabrakan dengan asteroid, dan mudah-mudahan mengalihkannya 3-5 cm dari jalurnya," ungkap Wu.

Pesawat ruang angkasa akan diluncurkan bersama, namun setelah terpisah dari roket, mereka akan memasuki lintasan yang berbeda ke PN1 2020.

Surveyor akan bertemu dengan asteroid terlebih dahulu, memungkinkannya melakukan pengamatan sebelum dan sesudah dampak yang direncanakan.

Meski kecil, hanya 3-5 cm, perubahan orbit yang direncanakan akan cukup untuk mengubah jalur asteroid secara signifikan dari waktu ke waktu.

"Penyimpangan 3-5 cm akan mengubah lintasan lebih dari 1.000 kilometer setelah sekitar tiga bulan. Semakin lama waktunya maka semakin besar perubahan lintasannya," kata dia.(dra)