Survei: Risiko Kesehatan Karena Kesepian Setara Merokok 15 Batang Sehari
- Pixabay
BANDUNG – Sebelum pandemi, satu dari empat orang yang berusia di atas 65 tahun mengalami isolasi sosial yang menempatkan mereka pada risiko kesepian lebih besar menurut Pusat Pengendalian Penyakit AS seperti yang dikutip dari situs resmi University of New Hampshire.
Perasaan kesepian ini diperparah oleh pandemi Covid-19. Jumlah manula yang merasa kesepian sulit ditentukan. Namun jajak pendapat dari University of Michigan menemukan 56 persen orang dewasa berusia 50 hingga 80 tahun melaporkan perasaan terasingi pada Juni 2020.
Meskipun survei tersebut menyertakan responden di bawah rentang usia manula, hal itu berarti sangat kontras dengan perasaan kesepian yang dilaporkan pada tahun 2018 — ketika 27 persen responden melaporkan perasaan terisolasi.
Menurut Institut Nasional Penuaan, risiko kesehatan dari isolasi berkepanjangan setara dengan merokok 15 batang sehari — sebagai bentuk pengalihan kesendirian. Isolasi sosial dan kesepian bahkan diperkirakan mempersingkat masa hidup seseorang sampai 15 tahun.
Orang yang terisolasi secara sosial atau kesepian lebih mungkin dirawat di panti jompo. Administrasi Sumber Daya dan Layanan Kesehatan melaporkan orang yang kesepian mungkin berolahraga terlalu sedikit dan sering tidak tidur nyenyak.
Kondisi tersebut bisa meningkat risiko stroke (32 persen), penyakit jantung (29 persen), gangguan kesehatan mental (26 persen), kematian dini (26 persen), serta kondisi serius lainnya.
University of California San Francisco menemukan bahwa menyendiri sebagian besar waktu dapat menyebabkan penurunan kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari. Sebanyak 59 persen partisipan menganggap tugas harian seperti menaiki tangga atau berjalan menjadi lebih sulit.