Wow, Semut Bisa Deteksi Kanker dengan Cara Mengendus Urine

Semut
Sumber :
  • Pixabay

BANDUNG – Semut dapat dilatih untuk mendeteksi kanker dalam urine, sebuah studi baru menemukan. Meskipun endusan semut masih jauh digunakan sebagai alat diagnostik pada manusia, hasilnya menggembirakan, kata para peneliti.

Karena semut tidak memiliki hidung, mereka menggunakan reseptor penciuman pada antena untuk membantu menemukan makanan atau mengendus calon pasangan.

Untuk penelitian tersebut yang diterbitkan pada 25 Januari dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences, para ilmuwan melatih hampir tiga lusin semut sutra (Formica fusca) menggunakan reseptor penciuman akut ini untuk tugas yang berbeda yakni menemukan tumor.

Di laboratorium, para ilmuwan mencangkokkan irisan tumor kanker payudara dari sampel manusia ke tikus dan mengajari 35 serangga untuk mengasosiasikan urine dari hewan pengerat itu yang mengandung tumor dengan gula.

Melansir dari situs Live Science, Jumat, 27 Januari 2023, setelah ditempatkan di cawan petri, semut menghabiskan 20 persen lebih banyak waktu di samping sampel urin yang mengandung tumor kanker dibandingkan dengan urine yang sehat, menurut penelitian tersebut.

"Mereka hanya ingin makan gula," kata Baptiste Piqueret, penulis utama studi dan etolog di Sorbonne Paris North University di Prancis.

Karena sel tumor mengandung senyawa organik yang mudah menguap (VOC) yang dapat digunakan peneliti sebagai biomarker kanker, hewan seperti anjing juga semut dapat dengan cepat dilatih untuk mendeteksi anomali ini melalui indra penciuman mereka. 

Namun, para peneliti berpikir bahwa semut mungkin lebih unggul dari anjing dan hewan lain yang telah menghabiskan waktu untuk berlatih.

Hal ini penting karena semakin dini kanker terdeteksi, semakin cepat pengobatan dapat dimulai. Para peneliti berharap bahwa semut pengendus kanker memiliki potensi untuk bertindak sebagai bio-detektor kanker yang efisien dan murah.

"Hasilnya sangat menjanjikan. Tapi penting untuk mengetahui bahwa kita masih jauh untuk menggunakannya sebagai cara sehari-hari mendeteksi kanker," imbuhnya.