Kopi Bisa Hilangkan Rasa Kantuk, Benarkah?
- Pixabay
Hal tersebut karena kafein tidak mengikat selamanya dan adenosin yang diblokirnya tidak hilang. Jadi akhirnya kafein menjadi rusak, melepaskan reseptor dan semua adenosin yang telah menunggu dan menumpuk serta kembalinya perasaan mengantuk.
Jadi meminum kafein memang selalu diperlukan tapi satu-satunya cara nyata untuk membayarnya adalah dengan tidur.
Jadi jumlah adenosin bebas dalam sistem yang belum melekat pada reseptor dengan rasa kantuk akan mempengaruhi seberapa banyak kafein yang diminum untuk membangunkan kita dari kantuk.
Jadi kopi yang diminum di kemudian hari ketika mengantuk, akan membuat sistem menjadi lebih bertenaga. Jika terlalu siang, kafein dapat membuat sulit tidur pada waktu istirahat.
Waktu paruh kafein adalah sekitar lima jam. Konon kita semua memetabolisme kafein sehingga efeknya akan hilang lebih cepat. Peminum kopi biasa mungkin merasakan pukulan kafein yang lebih sedikit dengan toleransi untuk membangun stimulan dari waktu ke waktu.