Hati-hati, Ada Obat Tetes Mata dari India Bisa Picu Kebutaan hingga Kematian
- Pixabay
BANDUNG – Obat tetes mata yang dijual bebas yang diproduksi di India dikaitkan erat dengan infeksi bakteri di sejumlah negara. Bahkan, sebagian besar pasien yang terinfeksi mengalami kehilangan penglihatan permanen, rawat inap, dan juga kematian.
Dikutip laman The Healthsite, Jumat 3 Februari 2023, sesuai laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, orang-orang disarankan untuk tidak menggunakan obat tetes mata tersebut. Setidaknya 55 orang dari 12 negara bagian di Amerika Serikat telah diidentifikasi dengan Pseudomonas aeruginosa. Jenis bakteri ini resisten terhadap sebagian besar antibiotik.
Belum terbukti apakah infeksi disebabkan oleh merek obat tetes mata tertentu atau tidak, tetapi menurut laporan, orang yang telah menggunakannya sejauh ini telah mengalami sakit parah.
Sejauh ini, satu orang meninggal setelah terinfeksi dan tiga orang mengalami kehilangan penglihatan permanen. Setidaknya 11 orang mengalami infeksi mata, 3 di antaranya mengalami kehilangan penglihatan permanen pada satu mata.
Efek sampingnya sangat parah dan serius. Oleh karena itu, CDC merekomendasikan dokter dan pasien untuk segera menghentikan penggunaan Air Mata Buatan EzriCare sampai investigasi epidemiologis dan analisis laboratorium selesai. Juga, para ahli telah meminta untuk segera menghentikan penjualan obat tetes mata ini.
"Kasus-kasus sejauh ini telah ditemukan di California, Colorado, Connecticut, Florida, New Jersey, New Mexico, New York, Nevada, Texas, Utah, dan Washington," tulis laporan tersebut.
Efek Samping Yang Dialami Pasien Setelah Menggunakan Obat Tetes Mata asal India
Hingga saat ini, orang yang menggunakan obat tetes mata tersebut mengalami infeksi dan juga kehilangan penglihatan secara permanen. Selain itu, pasien juga pernah mengalami infeksi saluran kemih dan infeksi pernapasan.
"Bakteri tersebut juga menyebabkan kematian satu orang karena telah memasuki aliran darah," demikian menurut laporan.
Produsen obat tetes mata berbasis di Chennai, mereka juga mengambil inisiatif untuk menarik kembali produk yang dikirim ke AS. Setelah masalah ini diberitahukan kepada mereka, pihak farmasi juga telah memulai penyelidikan untuk mencari tahu masalah tersebut.