Ini Alasan HIV AIDS Dikaitkan Erat Dengan Hubungan Seks
- istimewa
Padahal, dibandingkan dengan hubungan penetrasi melalui vagina, cara berhubungan intim melalui anus atau anal ini lebih berisiko tertular virus HIV.
Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology, tingkat penularan virus ini sebesar 18 persen lebih besar pada pasangan yang melakukan hubungan seks melalui anal.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Ternyata, jaringan dan pelumas alami yang dimiliki vagina juga anus tidak sama. Vagina memiliki banyak lapisan yang bertugas untuk menangkal terjadinya infeksi virus. Berbeda dengan anus yang hanya memiliki satu lapisan pelindung.
Tidak hanya itu, anus ternyata tidak memroduksi pelumas alami seperti halnya vagina sehingga risiko terjadinya lebih tinggi ketika penetrasi melalui anal dilakukan. Nah, dari luka ini virus HIV bisa berkembang dan menyebar.
Infeksi virus ini juga terjadi melalui kontak langsung pada cairan rektal yang terdapat di anus. Cairan rektal ini kaya akan sel imun yang tinggi, sehingga membuat virus HIV mudah berkembang dan memperbanyak diri.
Jika salah satu pasangan telah positif terkontaminasi virus HIV, penularan pada pasangannya lebih mudah terjadi melalui cairan rektal jika penetrasi dilakukan secara anal atau melalui dubur.
Pasalnya, tidak seperti vagina, dubur tidak memiliki cara untuk membersihkan diri secara alami, sehingga pencegahan infeksinya lebih sulit jika dibandingkan dengan penetrasi yang dilakukan melalui vagina.