Jangan Dianggap Enteng! 5 Ciri-ciri Orang Tua Durhaka kepada Anak

Foto Ciri-ciri Orangtua Durhaka
Sumber :
  • VIVA Group

Viva Bandung – Orang tua seharusnya menjadi sosok yang memberikan kasih sayang, dukungan, dan bimbingan kepada anak-anaknya. Namun, sayangnya tidak semua orang tua mampu memenuhi tugas tersebut.

Ada orang tua yang melakukan tindakan durhaka terhadap anak-anak mereka. Berikut adalah ciri-ciri orang tua yang durhaka kepada anak.

1. Mengabaikan kebutuhan dan hak anak

Orang tua yang durhaka seringkali mengabaikan kebutuhan dan hak anak mereka. Mereka tidak memberikan perhatian yang cukup, tidak menyediakan makanan yang cukup dan bergizi, atau bahkan tidak memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak mereka. Mereka juga seringkali memperlakukan anak dengan kasar dan tidak adil.

2. Memaksa anak untuk melakukan hal yang salah

Orang tua yang durhaka seringkali memaksa anak untuk melakukan hal yang salah. Mereka bisa memaksa anak untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum atau etika, atau bahkan melakukan kekerasan fisik atau psikologis terhadap anak mereka.

3. Menyalahkan anak untuk masalah yang disebabkan oleh orang tua sendiri

Orang tua yang durhaka seringkali menyalahkan anak mereka untuk masalah yang sebenarnya disebabkan oleh mereka sendiri. Misalnya, jika orang tua tersebut memiliki masalah keuangan, mereka akan menyalahkan anak mereka sebagai penyebab masalah tersebut. Mereka tidak mau mengakui kesalahan mereka sendiri dan justru mengorbankan anak untuk menutupi kesalahan mereka.

4. Tidak memenuhi kewajiban sebagai orang tua

Orang tua yang durhaka seringkali tidak memenuhi kewajiban mereka sebagai orang tua. Mereka tidak menyediakan kebutuhan dasar anak seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Mereka juga tidak memberikan pendidikan yang layak bagi anak mereka.

5. Memperlihatkan perilaku yang tidak sehat kepada anak

Orang tua yang durhaka seringkali memperlihatkan perilaku yang tidak sehat kepada anak mereka. Misalnya, mereka bisa merokok, minum-minuman keras, atau melakukan tindakan kekerasan. Hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan dan kehidupan anak di masa depan. (bbi)