Perempuan Sering Menjadi Korban KDRT, Ini Cara Menjaga Kesehatan Mental
Viva Bandung – Akhir-akhir ini, kasus KDRT sering meramaikan berita di Indonesia. Mulai dari kalangan artis, hingga masyarakat biasa.
Tidak sedikit artis yang mengalami kasus KDRT hingga berujung perceraian. Kasus dalam rumah tangga kerap mengorbankan berbagai hal, termasuk kesehatan mental para perempuan.
Hal ini mendapat tanggapan dari Ketua Wanita Keren Indonesia (WIK), Dra. Maria Ekowati.
"Yang namanya berpisah atau ditinggal pasangan itu sesuatu banget, itu sangat berpengaruh ke individu seseorang," ujarnya dalam media briefing Pentingnya Kesehatan Mental untuk Cegah Bullying dan Flexing, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) menunjukkan bahwa kasus KDRT dan perceraian di Indonesia cukup tinggi. Hal itu tentu berdampak pada kesehatan mental para perempuan yang tidak siap menghadapi kejadian tersebut.
Maria juga menambahkan bahwa perempuan pada era teknologi digital seperti sekarang sebenarnya bisa mempunyai coping mechanism dan resiliensi yang tinggi. Dua hal ini menjadi benteng untuk mempersiapkan diri yang lebih tangguh dalam menghadapi permasalahan rumah tangga, termasuk KDRT dan perceraian.
Coping mechasnism adalah bentuk dari strategi mengatasi stres yang tinggi dalam berbagai masalah. Sementara resiliensi adalah bentuk kesiapan agar bisa bangkit dari masalah.