Mengenal Lembah Colol NTT, Inilah Surga untuk Kopi Dunia
Viva Bandung – Lembah Colol adalah surganya untuk kopi dunia. Itulah ucapan Anderas Agas, Bupati Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur ketika membuka acara Festival Kopi Lembah Colol di Lapangan Biting, Desa Ulu Wae, Kecamatan Lamba Leda Timur, Rabu, 14 Juni 2023 lalu.
Festival Kopi Lembah Colol 2023 ini disebut Andreas adalah sebuah sarana yang mempertemukan para pencinta kopi, petani, pedagang, LSM, dan pemerintah untuk mendapatkan berbagai informasi seputar kopi.
Andreas juga menjelaskan bahwa kopi Colol memiliki nilai budaya dan filosofi yang menggambarkan keintiman antara kopi, alam, dan manusia.
"Ketika hari ini kita mengajak kopi Colol ke ruang pariwisata, itu semata-mata karena kita menyadari bahwa kopi harus punya nilai tambah, dari sekadar bulir kopi, dari sekadar tepung kopi. Kita pelihara budayanya, kita jaga tradisinya, kita rawat alamnya, kita promosikan keramahtamahan kita. Kita saat ini berada di mana? Kita berada di Colol surga kopi dunia," seru Bupati Andreas Agas dari atas podium.
"Kita sedang menawarkan cita rasa pariwisata dari tradisi kopi kita yang hebat ini. Maka ini bukanlah soal Colol dalam satu minggu Festival, ini soal bagaimana kita merancang kampung halaman kita sebagai destinasi kopi terbaik kelas dunia. Jadi hanya pikiran besar yang bisa bertumbuh di tempat ini. Tentang tujuan, tentang harapan, tentang niat baik, dan bukan tentang masalah," ujarnya.
Sang bupati juga menjelaskan kesohoran kopi juria, kopi endemik yang sering menjadi juara kontes kopi di ajang nasional dan internasional.
"Di kontes nasional kita selalu juara. Di Swiss kita juga juara dengan kehebatan kopi Juria. Sekarang saya tanya, saat ini kita ada di mana? Di surga kopi dunia," seru Bupati Agas sembari memimpin yel-yel kopi Colol.
Andreas menjelaskan bahwa tanah Colol yang terdiri dari Colol, Biting, Angkul, dan Welu adalah pusaka eminem di kabupaten ini. Ada pada ketinggian 1.300 mdpl, membuat tanah ini memiliki kesuburan dan dikenal sebagai salah satu paradise kopi di Indonesia.
Varietas kopi yang ada di sini menyohorkan Colol sebagai surga bagi kopi dunia, yakni kopi juria yang dibudidayakan sejak tahun 1950-an.
Juria adalah bangsa Arabica Typica yang belum berhasil dikawinsilangkan dengan jenis kopi lainnya. Kopi ini memiliki ciri batang yang tegak lurus dengan tinggi antara 4-5 meter dan daun kecil.
Jarak antara ranting lebih rapat dan idak rimbun seperti arabika atau robusta. Bijinya pun lebih besar, jika disedu tanpa gula akan memberikan rasa coklat, melon, kacang, dan manis.
Selain juria, kopi yang tumbuh di wilayah Colol raya yakni arabika, robusta, Yellow Caturra, S 795 dan teranyar jenis Linie S varian mutasi arabika dari Jerman.