Fakta Mengejutkan Sungai Aare, Sebelum Eril Hanyut Puluhan Orang Tewas
- Pixabay / hpgruesen
BANDUNG – Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Swiss dan Liechtensen, Muliaman Dharmansyah Hadad menyebut jasad Eril ditemukan di Bendungan Engehalde, Bern, pada Rabu pagi 06.50 waktu setempat, atau 11.50 WIB.
"Pada Kamis, 9 Juni 2022 siang waktu Swiss pihak kepolisian konfirmasi bahwa hasil DNA adalah Eril," ujar Muliaman dalam pernyataan resmi, Kamis, 9 Juni 2022.
Masih banyak orang yang penasaran tentang Sungai Aare, berikut ini ulasannya untuk Anda.
Sungai Aare merupakan sungai terpanjang di Swiss dengan panjang mencapai 295 kilometer.
Hulu sungainya berada di Gletser Aare, Pegunungan Alpen, Swiss. Lantas berapa kedalaman Sungai Aare?
Sungai Aare atau juga disebut sebagai Sungai Aar mengelilingi Kota Bern dari tiga sisi atau disebut sebagai Aare loop, sehingga mudah diakses oleh warga sekitar maupun wisatawan.
Melansir dari situs My Switzerland, Rabu, 1 Juni 2022, kedalaman Sungai Aare bervariasi, namun titik terdalam berada di jurang Aare dengan kedalaman 200 meter. Jurang Aare ini berada di wilayah Meiringen yang tak jauh dari hulu sungai.
Dari lokasi tersebut, aliran Sungai Aare mengarah ke Danau Brienz dan Danau Thun di Interlaken. Selanjutnya, dari Danau Thun, aliran Sungai Aare menuju ke ibu kota Swiss, Bern.
Selain hal itu, banyak warganet yang menyebutkan bahwa, Sungai Aare angker dan menyimpan banyak kisah mistis.
Sungai Aare tempat hilangnya putra sulung Ridwan Kamil, Eril, ternyata kerap terjadi orang tenggelam. Ada kejadian serupa 15-20 kasus dalam satu tahun.
Dikutip dari situs swissinfo.ch, pada Kamis, 9 Juni 2022, pada tahun 2013 lalu setidaknya tercatat 24 orang tenggelam di Sungai Aare. Menurut Swiss Lifesaving Society, mayoritas korbannya adalah pria muda yang nekat berenang.
Laporan lain menunjukkan sejumlah orang di komunitas traveling juga sempat menyinggung bahaya berenang di Sungai Aare.
Terdapat juga peringatan dari traveler bahwa sungai itu memiliki pusaran yang kerap tak terduga bagi perenang.
Pernyataan tersebut juga dikuatkan Duta Besar Indonesia untuk Swiss, ia mengatakan setidaknya ada 15 hingga 20 kasus serupa yang terjadi di Sungai Aare dalam waktu satu tahun.
"Mereka memperoleh informasi tiap tahun kejadian serupa terjadi 15-20 kasus setiap tahun," kata Muliaman dalam rilis virtual, Sabtu, 28 Mei 2022 lalu.
Menurut Muliaman, banyaknya kasus orang tenggelam maupun hilang di Sungai Aare disebabkan karena lokasi tersebut merupakan tempat wisata yang banyak didatangi warga. Bukan hanya menyaksikan keindahan Sungai Aare, wisatawan biasanya berenang dan bermain di air.
"Jadi kenapa cukup banyak karena bisa disampaikan ini tempat orang berenang (wisata) jadi kasusnya 15-20 setahun," kata dia. (Irv)