Pameran Arsip Musik 1960-1969 Resmi Dibuka Sabtu Kemarin, Tiga Zoni Bisa Dikunjungi

Pameran Musik
Sumber :
  • Intipseleb

VIVA Bandung – Ngak Ngik Ngok ke Dheg Dheg Plas, pameran arsip musik tahun 1960 hingga 1969 resmi dibuka pada Sabtu, 16 September 2023. Periode 1960-an diambil karena dianggap sebagai tonggak penting industri musik tanah air. Pameran arsip musik yang diselenggarakan Irama Nusantara ini dapat dikunjungi di Museum Kebangkitan Nasional mulai Sabtu, 16 September hingga Minggu, 15 Oktober 2023.

Ada tiga zona yang bisa dikunjungi pada pameran musik tahun 1960-an tersebut. Ketiganya meliputi zona Legenda, zona Orde Lama, dan zona Orde Baru. Di zona Legend Anda akan disuguhkan perjalanan awal mula berkembangnya industri musik populer Indonesia (pra tahun 1960an). Zona kedua akan menampilkan industri musik populer Indonesia di bawah kekuasaan Orde Lama (1960-1965).

Selain musik, ada juga pemutatan film lawas era tahun 1960an. Beberapa film lawan yang bakal diputar antara lain:

1. Amor dan Humor (17 September)

2. Bintang Ketjil (Versi Restorasi) (24 September, 17 September)

3. Cheque AA (1 Oktober)

4. Liburan Seniman (8 Oktober, 17 September)

5. Big Village (14 Oktober)

6. Dibalik Tjahaja Gemerlap (14 Oktober)

Ketua Yayasan Irama Nusantara Dian Onno berharap dengan adanya pameran Ngak Ngik Ngok ke Dheg Dheg Plas ini masyarakat semakin mengenal musik Indonesia khususnya pada tahun 1960-an. 

Jika sebelumnya Irama Nusantara pernah mencetak Ngak Ngik Ngok ke Dheg Dheg Plas dalam format buku pada tahun 2021, dengan format pameran ini Dian berharap bisa lebih memvisualisasikan kekayaan musik Indonesia di tahun 1960-an.

“Harapannya, dengan pameran ini, kawan semua selama satu bulan ke depan bisa menapaktilasi apa itu musik 60an dari era sebelum orde baru hingga setelah era orde baru,” kata Dian Onno saat memberikan sambutan di pembukaan pameran Ngak Ngik Ngok ke Dheg Dheg Plas di Museum Kebangkitan Nasional, dilansir dari Intipseleb pada Sabtu, 16 September 2023.

“Bisa membuat masyarakat Indonesia bisa mengenal dan cinta lagi dengan musik Indonesia,” sambungnya.

Kata Dian, pameran arsip musik 1960an ini merupakan agenda pertama dari empat rangkaian perayaan hari jadi Irama Nusantara yang kesepuluh. Selain pameran arsip musik ini, Irama Nusantara juga menyelenggarakan kongres Konferensi Ria: Arsip Nusantara, forum diskusi Bisik-Bisik Musik, dan festival musik Irama Berdendang.

"Hari ini menandai awal mulanya gelaran rangkaian Irama satu dekade Irama Nusantara,” ucap Dian.