Andy Suryansah, Pahlawan Tekhnologi yang Ciptakan Alat Anti Nyamuk Tanpa Asap

Andy Suryansah
Sumber :
  • aspira satu indonesia

BandungAndy Suryansah berasal dari Krembangan Surabaya. Mas Andry ini merupakan salah satu penerima Aspira Satu Indonesia 2013 yang memiliki ide ide kreatif di bidang teknologi.

Asal muasal Mas Andy Suryansah ini di Kampung Dupak Rukun, Desa Dupak, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya. Saudara kedua dari empat bersaudara ini sudah sukses menyelesaikan studinya di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dengan mengambil jurusan Teknik Komputer.

Jumlah penduduk yang terkena penyakit demam berdarah di desa tersebut mencemaskannya. Akhirnya, tumbuh inisiatif diri untuk meciptkan perkakas pengusir nyamuk (anti nyamuk). 

Andy Suryansah

Photo :
  • aspira satu indonesia

Sebelum membuat produk yang diidamkan, Andy menghimpun terlebih dahulu beberapa komponen yang akan digunakan, seperti penerangan dan jaring kawat. 

Penelitian ini memfokuskan pembahasan pada perilaku dan sifat nyamuk. Andy membuat alat untuk menargetkan nyamuk perempuan.

Karena, nyamuk betina merupakan penyebar utama bagi pertumbuhan populasi nyamuk yang pesat. Beliau meneliti sifat-sifat nyamuk pria melalui beberapa buku. Pada akhirnya, berhasil ditemukan suara yang unik dari nyamuk jantan yang mengundang nyamuk betina mendekat.

Andy kemudian meniru suara nyamuk jantan ini. Produk yang ditemukan tersebut bernama Falle, dengan menggabungkan dua teknologi, yakni teknologi sinar ultraviolet (UV) dan audio ultrasonik. 

Falle secara fisik terdiri dari serangkaian sumber daya listrik, pembangkit gelombang frekuensi audiosonik, serangkaian perangkat penyengat, dan juga lampu UV yang dilengkapi dengan casing berlapis kawat kasa. Semua perangkat tersebut mulai beroperasi ketika Falle dihidupkan.

Peralatan pembangkit gelombang suara frekuensi tinggi akan mengeluarkan gelombang dengan tingkat frekuensi khusus, sehingga menarik perhatian serangga nyamuk untuk mendekati asal gelombang tersebut. Sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan oleh lampu UV sangat disukai oleh serangga, termasuk nyamuk. 

Sebagai informasi, Nyamuk meruapakan salah satu jenis serangga yang dibilang sangat menjengkelkan. Jenis serangga yang termasuk dalam ordo Diptera disebut nyamuk. Mereka memiliki enam kaki yang panjang. Setiap spesies memiliki ukuran yang berbeda-beda, tetapi jarang sekali panjangnya melebihi 15 mm.

Para nyamuk mengalami empat fase dalam sikus hidup yaitu masa telur, larva, pupa dan dewasa. Umumnya, nyamuk jantan dan betina mengkonsumsi cairan nektar bunga sebagai sumber nutrisi, tetapi nyamuk betina juga memperoleh darah dari manusia atau hewan sebagai upaya untuk memastikan kelangsungan hidup spesiesnya.

Nyamuk perempuan menghisap darah tidak untuk mencari makanan tetapi untuk mencari protein yang ada dalam darah sebagai makanan bagi perkembangan telurnya.(Moh. Hidayat/Viva Bandung)