Hukum Ziarah Kubur ke Makam Walisongo Bid'ah? Ustaz Adi Hidayat Beri Penjelasan

Ustaz Adi Hidayat
Sumber :

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ

Artinya: Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian. Tak hanya saat di makam Wali Songo, hal serupa juga bisa dilakukan saat berziarah ke raudah (Komplek makam Rasul). Hendaknya saat di sana seseorang mengucapkan salam untuk Rasul صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan dua orang sahabatnya yakni Abu Bakar dan Umar radhiyaAllahu anhuma. 

“Begitu pula saat ke Baqi, ziarah makam para syuhada adalah dengan mengucapkan salam kepada mereka,” terangnya.

Setelah memberikan salam, bisa dilanjutkan dengan doa sebagai berikut:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ

Artinya: Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian. Doa di atas bermanfaat juga sebagai pengingat bagi kita yang masih hidup, meminta agar diwafatkan dalam keadaan terbaik sebagaimana orang-orang soleh terdahulu. 

Berziarah adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan ketakwaan. Namun ada kegiatan yang dengan tegas tidak boleh dilakukan saat berziarah kubur.