Terpopuler: 4 Ulama Kondang Putuskan Pindah Agama, Nomor 3 Ateis
- viva.co.id
Bandung –Banyak pembaca tertarik pada kisah para ulama kondang yang memutuskan untuk pindah agama.
Seseorang tidak boleh memutuskan untuk pindah agama, terutama seseorang yang terkenal.
Namun, harus mengubah keputusan seseorang, termasuk agama atau keyakinan, tidak salah.
Seperti halnya beberapa ulama yang memilih untuk meninggalkan Islam dan beralih ke agama lain.
Menariknya, salah seorang ulama yang memilih pindah agama tersebut berasal dari salah satu universitas Islam terbesar di dunia, yaitu Universitas Al-Azhar Mesir.
Semua orang berbicara tentang alasan mereka mengubah agama meskipun mereka adalah ulama.
Seseorang tidak boleh memutuskan untuk pindah agama, terutama seseorang yang terkenal.
Padahal, bukan sebuah kesalahan jika ketetapan seseorang harus berubah, termasuk dalam agama atau keyakinan.
Seperti yang dilakukan oleh beberapa ulama yang memilih untuk pindah agama dari Islam ke agama lain.
Orang terkenal kelahiran India ini adalah seorang ulama terkenal yang memiliki ajaran Islam yang ketat.
Keluarganya juga taat beribadah. Setelah beberapa tahun, Imad Uddin Lahiz menjadi terkenal sebagai penerjemah Al Quran ke bahasa Urdu dan penulis tafsir.
Namun ia memilih untuk pindah agama. Awal keputusan tersebut dipilih saat diadakan perdebatan besar di Kota Agra pada tahun 1854.
Dari situ, ia mulai tertarik untuk mengetahui lebih dalam kehidupan seorang Sufi Maulvi Safdar Ali dan memilih membawa semua keluarganya untuk pindah agama.
2. Dr Mark Gabriel Mustafa
Dr. Mustafa, seorang ulama terkenal dan guru utama di Universitas Al Azhar, mengubah namanya menjadi Mark Gabriel pada tahun 2014 menjadi viral.
Setelah mengunjungi negara Barat, ia memilih untuk pindah agama setelah menemukan fakta buruk tentang agama Islam.
Setelah itu, ia menyampaikan hal tersebut di Universitas Al Azhar. Namun pihak kampus malah salah paham. Mustafa malah dikeluarkan dan dibiarkan mati kelaparan.
Ia juga dibebaskan tanpa pengadilan apapun. Namun, ia akhirnya mengganti namanya menjadi Mark Gabriel dan memilih pindah agama tidak mendapatkan kedamaian.
3. Abdullah Al-Qasiwmi
Mahasiswa yang cerdas Abdullah Al-Qasimi telah menulis banyak buku dan menjadi orang pertama di era modern yang menulis ulasan ilmiah untuk Universitas Al-Azhar Mesir.
Namun, Geotimes menyatakan bahwa Al-Qasimi menjadi sombong karena kecerdasannya. Ia sering menambahkan ayat-ayat yang memuji kebijaksanaannya.
Hal ini mengubah pikirannya hingga ia bertemu dengan seorang gadis atheis di Beirut.
Qasimi menikahi wanita itu dan menjadi seorang ateis. Hingga 1 September 1996, ia akhirnya meninggal dunia.
Ia pernah menjadi pejabat tinggi di Perserikatan Islam di Inggris pada tahun 1974.
Namun, imanannya langsung terguncang ketika ia membandingkan apa yang ada dalam kitab tersebut dengan apa yang diajarkan Nabi.
Ia juga membahas keyakinan agama Islam di depan keluarganya yang menganut agama Kristen.
Namun, keluarganya tak mau berdebat dan mengatakan Khalid akan pindah agama seperti mereka.
Hingga akhirnya, ia memilih untuk pindah agama dan memeluk agama Kristen. Ia juga sempat menjadi salah seorang pemimpin yang berpengaruh di salah satu gereja di Inggris.