Irwan Bajang Tularkan Virus Menulis Melalui Dongeng Kopi

Irwan Bajang
Sumber :
  • Aspira Satu Indonesia

Indie Book Corner adalah nama perusahaan penerbitan buku independen yang didirikan oleh Bajang. Ketika lokasinya menjadi satu dengan Dongeng Kopi, Bajang dan rekan-rekan di kafe tersebut sepakat untuk menamai usahanya Dongeng Kopi & Indie Book Corner.

Suasana sastra yang semarak di Dongeng Kopi & Indie Book Corner. Kantor pembuatan kopi sejajar dengan toko buku kecil di sebelahnya. Buku-buku dari toko bernama “Toko Budi” ini akan membuat Anda bahagia.

Karena beberapa genre yang tidak ada di toko buku besar, hadir di Toko Budi ini. Seakan mengingatkan kembali bahwa Indie Book Corner adalah penerbit yang berani mengambil resiko menerbitkan buku-buku yang melawan arus.

Alasan mengapa naskah rekan penulisnya ditolak oleh penerbit tempat Bajang bekerja saat itu memberi Bajang ide untuk memulai penerbitannya sendiri. Inilah sebabnya Bajang menerima buku-buku kontroversial yang bertentangan dengan arus.

Bahkan sama kontroversialnya dengan pencetakan biografi Aidit, tokoh utama Partai Komunis Indonesia, yang menyebabkan Pojok Buku Dongeng Kopi & Indie disorot oleh organisasi keagamaan massal. 

Negara yang memang seharusnya menjaga asa kebebasan berpendapat membuat Bajang tidak ciut nyali. Bajang tetap dengan Indie Book Corner-nya.

Walaupun kebanyakan buku yang diterbitkan Indie Book Corner memang genre yang "tidak pantas" ada di toko buku namun belum tentu buku indie tidak berkualitas. Sebut saja buku Sejarah Estetika, buku ini termasuk buku terlaris yang diterbitkan oleh Indie Book Corner bahkan dicari-cari oleh banyak orang sebagai sebuah kitab suci.