Pentingnya Kemampuan Berbahasa Inggris Bagi Gen Z di Era Globalisasi
- Istimewa
BANDUNG – Di era global saat ini, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak dapat dipungkiri jika kemampuan dalam berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris sangatlah penting bagi generasi muda dalam bidang pekerjaan maupun menuntut ilmu.
Dapat diketahui, bahasa Inggris merupakan bahasa yang universal karena telah digunakan untuk berkomunikasi bagi sebagian negara di dunia.
Selain itu, bahasa Inggris juga menjadi salah satu bahasa internasional yang penting untuk dikuasi atau dipelajari, termasuk di negara Indonesia.
Belajar berbahasa Inggris bisa dilakukan di mana saja, salah satunya di Kampung Inggris yang berlokasi di Bandung, yakni Kampung Inggris E-PLC. Mengusung metode pembelajaran yang interaktif dan didukung oleh pengajar yang kompeten di bidangnya.
Terlebih lagi lokasi E-PLC yang strategis terletak di Jalan Purnawarman No.70 yang dikelilingi oleh beberapa universitas ternama di Kota Bandung menjadikan Kampung Inggris Bandung E-PLC salah satu tempat kursus favorit anak muda di Kota Bandung.
Hal tersebut dibuktikan keberhasilan Kampung Inggris E-PLC mencetak lebih dari 16.000 alumni berkualitas dalam penguasaan bahasa Inggris dalam kurun waktu 10 tahun.
Di Kampung Inggris E-PLC menyediakan metode pembelajaran offline class dan online class dengan berbagai pilihan program dari pemula hingga mahir, yakni kelas pemula (rookie), grammar, speaking hingga TOEFL Preparation.
Head of Marketing Kampung Inggris Bandung E-PLC, Ridwan Fuady, mengatakan bahwa E-PLC banyak diminati oleh kalangan anak muda hingga para pekerja karena E-PLC menyesuaikan materi dan cara mengajar sesuai dengan tipe pembelajaran yang disukai oleh anak muda.
"Kampung Inggris Bandung E-PLC hanya merekrut tenaga pengajar dengan umur maksimal 35 tahun dengan rata-rata skor TOEFL di atas 550 untuk tetap menjaga vibes anak muda yang selalu up to date. Ditambah materi yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari, membuat para siswa tidak merasa bosan karena dapat langsung diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari," ungkap Ridwan dalam keterangannya, Selasa, 28 Juni 2022.
Hal tersebut sejalan dengan tanggapan para siswa E-PLC yang merasakan metode pembelajaran serta para tenaga pengajar yang selalu up to date.
Seperti yang dirasakan oleh Wulan Putri, siswa Speaking 2. Ia mengungkapkan jika alasan memilih E-PLC karena sebagai seorang fresh graduate Public Relation yang berinteraksi dengan banyak orang, sangat perlu untuk mengasah kemampuannya berbicara dalam bahasa Inggris.
"Aku seorang fresh graduate jurusan Public Relation, kerjaan aku nanti kan pasti berinteraksi sama banyak orang jadi butuh banget lancar ngomong bahasa Inggris. Nah maka dari itu, aku ningkatin skill bahasa Inggris aku di E-PLC dengan ambil program Speaking 2. Pas pertama kali join ternyata kelasnya seru banget karena coach nya asik terus materinya gampang buat dicerna karena relate banget dengan kehidupan sehari-hari," ungkap Wulan.
Terlebih lagi, para siswa E-PLC banyak juga mengikuti berbagai macam program dalam beberapa periode karena para pengajar serta materi pembelajaran yang interaktif sangat membantu para siswa untuk belajar bahasa Inggris.
Kemudian, Aulia Kintan, Gap Year, siswa Rookie, Speaking dan Grammar menambahkan, ia memilih les bahasa Inggris di E-PLC untuk mengisi waktu luang sebelum memasuki dunia perkuliahan.
"Alasan aku les bahasa Inggris di E-PLC karena untuk mengisi waktu luang saat gap year dan juga untuk membantu persiapan kuliah dikarenakan kuliah yang dipilih menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya," ungkap Kintan.
"Selain untuk persiapan kuliah aku juga merasa bahasa Inggris di zaman sekarang sebagai bahasa yang digunakan untuk komunikasi sehari hari dan ternyata aku gak salah pilih untuk les di E-PLC karena aku merasa terbantu banget dengan cara belajar dan interaksi antar coaches dan murid," tambahnya.
Kampung Inggris Bandung E-PLC menjadi incaran para anak muda terbukti saat pembukaan periode Offline Class bulan Juni 2022, pendaftar mencapai hampir 300 orang dalam satu periode yang didominasi oleh pendaftar umur 18-30 tahun. Hal tersebut membuktikan bahwa saat ini, generasi muda telah melek akan perlunya skill bahasa Inggris yang mumpuni dalam menunjang kehidupan di dunia pekerjaan maupun menuntut ilmu.