Arab Saudi Punya Cara Sendiri Tetapkan 1 Ramadhan, Pangeran Salman Percayakan pada MA

Jamaah umroh jalani buka puasa dan sahur di Masjid Nabawi.
Sumber :
  • Viva.co.id

Bandung – Mahkamah Agung telah meminta siapa pun yang melihat bulan Ramadhan dengan mata telanjang atau melalui teropong untuk memberi tahu pengadilan terdekat di mana mereka berada dan mencatat kesaksian mereka di sana. 

Hilal Ramadhan akan dimulai pada Senin, 11 Maret, jika terlihat pada Minggu malam. Jika tidak, bulan suci di Arab Saudi akan dimulai pada Selasa, 12 Maret. 

Di Arab Saudi, hilal awal bulan Ramadhan 2024 akan dipantau dengan mata telanjang dan alat bantu. 

Otoritas setempat juga akan menggunakan penghitungan astronomis atau hisab untuk menentukan awal bulan Ramadhan 2024. 

Sidang Isbat

Photo :
  • Istimewa

Orang-orang yang telah melihat bulan sabit dengan mata telanjang atau melalui teropong dapat melaporkan kesaksiannya ke pengadilan terdekat, sesuai dengan imbauan Mahkamah Agung Saudi. 

Mahkamah Agung Arab Saudi telah meminta semua orang Islam di Arab Saudi untuk menantikan bulan Ramadhan pada hari Minggu, 10 Maret 2024 petang. 

Minggu 10 Maret 2024 adalah 29 Syaban 1445 dalam kalender Islam. 

"Kerajaan Arab Saudi juga mengumumkan bahwa tanggal resmi penampakan bulan Ramadhan akan berlangsung pada hari Minggu, 10 Maret, hari terakhir bulan Syaban," demikian laporan media lokal Arab Khaleej News, dilansir Sabtu, 9 Maret 2024.

Di Arab Saudi, komite pengamatan bulan biasanya mengamati bulan pada hari-hari sebelum Ramadhan, tetapi orang Islam yang ingin melihatnya sendiri juga dianjurkan untuk melakukannya. 

Umat Islam di seluruh dunia menjalankan puasa bulan Ramadhan, yang mengharuskan pantangan semua makanan dan minuman dari fajar hingga senja atau maghrib. 

Pemantauan hilal di Indonesia sendiri akan dilakukan dalam rangkaian sidang isbat penentu awal bulan Ramadhan 1445 Hijriah pada tanggal 10 Maret 2024.  

Kemenag akan menggelar sidang di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kamaruddin Amin mengatakan, sidang isbat akan digelar secara hybrid, luring dan daring. 

Selain itu, Tim Hisab dan Rukyat Kemenag, serta duta besar negara sahabat dan perwakilan ormas Islam, akan menghadiri sidang isbat. 

Perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan pihak lain akan diundang ke sidang isbat yang akan menentukan awal Ramadhan 2024. Di 134 lokasi di seluruh Indonesia, akan dilakukan titik pantau hilal.