Jangan Campur! 6 Obat Ini Fatal Jika Dikonsumsi Bersama Minuman Teh atau Kopi

Ilustrasi teh hijau.
Sumber :
  • Pixabay / Pexels

Bandung, VIVA Banyak orang memulai harinya dengan secangkir kopi atau teh. Minuman ini mengandung kafein yang bisa membuat kita lebih berenergi. 

Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini bisa berdampak pada kesehatan, terutama jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu?

Ilustrasi kopi

Photo :
  • Pixabay

Kopi dan teh mengandung zat yang bisa mengganggu kerja obat-obatan. Misalnya, kafein dalam kopi dapat mempercepat proses pencernaan dan memengaruhi cara tubuh menyerap obat. Akibatnya, obat-obatan yang Anda konsumsi mungkin tidak bekerja secara efektif.

Beberapa jenis obat yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersama kopi atau teh antara lain: 

1. Antibiotik

Antibiotik yang merangsang sistem saraf pusat sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan kopi karena dapat menyebabkan kegelisahan dan masalah tidur. 

2. Obat Alergi

bat alergi seperti fexofenadine juga sebaiknya dihindari bersama kopi karena kombinasi tersebut dapat meningkatkan gejala kegelisahan.  

3. Obat hipotiroidisme

Obat hipotiroidisme juga dapat menjadi kurang efektif jika dikonsumsi bersamaan dengan kopi karena kopi dapat mengurangi penyerapan obat tersebut lebih dari setengahnya. 

4. Obat asma

Obat asma yang membantu meredakan otot paru-paru dan melebarkan saluran udara juga dapat terpengaruh oleh kopi, mengurangi efektivitasnya.

Kafein, sebagai bronkodilator ringan, dapat mengurangi efektivitas obat-obatan ini, yang sering digunakan untuk mengobati kondisi seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).  

Dokter mencatat bahwa ketika bronkodilator berinteraksi dengan kopi, mereka dapat menyebabkan sakit kepala, kegelisahan, sakit perut, dan mudah marah, terutama pada anak-anak.

5. Obat diabetes 

Campuran kopi dengan gula atau susu juga dapat memengaruhi kadar gula darah dan kemanjuran obat diabetes. 

6. Obat Alzheimer 

Ilustrasi Es Teh

Photo :
  • pixabay

 

Untuk obat Alzheimer seperti donepezil, rivastigmine, dan galantamine, kafein dapat mempengaruhi efek perlindungan neurotransmitter asetilkolin, yang seharusnya dilakukan oleh obat tersebut. 

“Kafein mengencangkan penghalang darah-otak dan menurunkan efek obat," jelas dokter.  

Kafein dapat mengurangi efek perlindungan tersebut dengan mengencangkan penghalang darah sampai ke otak.