Mengintip Teknologi Autopilot Tesla Model 3
- id.pinterest.com
Bandung, VIVA – Teknologi Autopilot Tesla telah menjadi perbincangan hangat dalam dunia otomotif, terutama pada model Tesla Model 3 yang mengusung sistem mengemudi otonom tingkat 2 (Level 2). Fitur Autopilot ini dirancang untuk menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih nyaman dan aman bagi pengemudi. Fitur ini memungkinkan mobil untuk mengemudi sendiri dalam kondisi tertentu seperti mengikuti jalur jalan yang ditentukan, mengatur kecepatan sesuai dengan lalu lintas di sekitar, dan bahkan mengenali rambu lalu lintas.
Salah satu keunggulan Autopilot pada Tesla Model 3 adalah kemampuannya untuk menyesuaikan kecepatan kendaraan secara otomatis dengan lalu lintas di sekitar. Pengemudi tidak perlu terus-menerus menekan pedal gas atau rem karena fitur ini akan menjaga kecepatan yang sesuai. Selain itu, sistem ini juga dapat membantu kemudi tetap berada di jalur yang tepat dan berpindah jalur bila diperlukan, misalnya ketika ada perubahan arah atau penambahan jalur.
Navigasi perjalanan yang lengkap menjadi fitur unggulan lainnya. Dengan Autopilot, Tesla Model 3 mampu menavigasikan perjalanan dari awal hingga tujuan, termasuk fitur parkir otomatis tanpa pengemudi dan memanggil mobil untuk datang menjemput di lokasi yang diinginkan. Kemampuan untuk mengenali dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas juga menambah aspek keamanan, seperti berhenti di lampu merah atau mengikuti arah lalu lintas.
Untuk mengaktifkan fitur Autopilot, pengemudi hanya perlu menarik selektor gigi ke bawah satu kali untuk mengaktifkan cruise control. Kemudian, Autosteer (swakemudi otomatis) dapat diaktifkan dengan menarik selektor gigi ke bawah dua kali. Ikon roda kemudi yang muncul di sebelah speedometer akan berubah menjadi biru saat kemudi otomatis diaktifkan.
Meskipun memiliki banyak keunggulan, Autopilot pada Tesla Model 3 juga memiliki beberapa kekurangan. Pengemudi tetap harus waspada dan siap mengambil alih kendali jika diperlukan, mengingat sistem ini masih berada di level 2. Selain itu, fitur ini bergantung pada software yang terus diperbarui oleh Tesla, yang kadang-kadang dapat menimbulkan masalah sementara.