Strategi Kampanye Dedi Mulyadi: Fokus pada Digitalisasi dan Kebaikan
- id.pinterest.com
Bandung, VIVA – Dalam wawancara terbaru, Dedi Mulyadi, Calon Gubernur Jawa Barat, mengungkapkan strategi kampanyenya yang unik menjelang Pilkada. Dedi lebih memilih untuk memanfaatkan era digital dan mengedepankan penyebaran kebaikan.
"Ini sudah abad digital. Kita jalan di digitalisasi, selesai," ujar Dedi, menjelaskan bahwa kampanyenya akan banyak memanfaatkan platform digital. Strategi ini dipilih untuk menjangkau pemilih secara lebih efektif dan efisien.
Dedi juga menekankan pentingnya kampanye yang positif dan tidak menyerang pihak lain. "Tim pemenangan kita tidak boleh menyerang orang lain, tidak boleh menggunakan buzzer untuk mendowngrade orang lain," tegasnya. Bahkan jika diserang, Dedi menyatakan timnya hanya akan bertahan tanpa melakukan serangan balik.
Fokus utama kampanye Dedi adalah "tebar kebaikan" dan pendekatan teritorial. "Fokus pada daerah dimana tempat kita tinggal," jelasnya, menekankan pentingnya membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat lokal.
Dedi juga mengkritik pendekatan kampanye konvensional yang seringkali mengganggu aktivitas masyarakat. "Kita juga tidak boleh menyusahkan rakyat. Siang hari, panas, orang digerakkan, meninggalkan pekerjaan, menimbulkan kemacetan, itu kan harus dihitung," ujarnya. Sebagai gantinya, Dedi lebih memilih untuk melakukan kegiatan di malam hari ketika masyarakat sudah selesai bekerja.
Mengenai wilayah kampanye, Dedi menyatakan bahwa ia telah menjangkau berbagai daerah di Jawa Barat, termasuk wilayah-wilayah terpencil. "Saya kan yang jauh-jauh sudah terjangkau. Ujung Genteng saya sudah terkelilingi, Garut Selatan saya sudah terkelilingi, Pangandaran saya sudah terkelilingi," ungkapnya, menambahkan bahwa kini ia akan fokus pada area-area yang lebih dekat.