Inovasi Pendidikan Vokasi: Solusi Dedi Mulyadi untuk Mencetak SDM Berkualitas di Jawa Barat
- id.pinterest.com
Bandung, VIVA – Dedi Mulyadi memaparkan visinya untuk merevolusi pendidikan vokasi di Jawa Barat. Dalam wawancara dengan wartawan, ia mengungkapkan rencana inovatif untuk mengubah paradigma pendidikan kejuruan khususnya di tingkat SMK.
"SMK ini harus ada inovasi kurikulum," tegas Dedi. Ia mengusulkan perubahan radikal dalam struktur pendidikan SMK, di mana siswa hanya akan menghabiskan satu tahun di kelas untuk pendidikan akademis, sementara dua tahun sisanya akan dihabiskan untuk praktik lapangan.
Dedi menekankan pentingnya pengalaman praktis dalam membentuk soft skills dan attitude para siswa. "Indonesia ini, masyarakatnya itu adalah masyarakat berdasarkan pengalaman empirik, bukan pengalaman akademik," jelasnya.
Menurut Dedi, model pendidikan ini akan memberikan keuntungan ganda. Selain meningkatkan keterampilan praktis siswa, juga akan membantu siswa dari keluarga kurang mampu. "Ketika dia praktik selama 2 tahun, kan pasti perusahaan juga memberikan makan, memberikan transport, sehingga anak-anak orang miskin itu tertunjang," ujarnya.
Dedi juga menyoroti pentingnya menyeimbangkan jumlah lulusan teknik dengan lulusan bidang lainnya. "Bagaimana ke depan perbandingan antara tenaga engineering dengan lulusan sarjana lain itu menjadi lebih tinggi engineering," katanya, menekankan bahwa hal ini krusial untuk mendukung industrialisasi di Jawa Barat.
Dedi berencana untuk meluncurkan program "Sekolah Manajer" yang akan mencetak 10.000 manajer baru dalam tahun pertama kepemimpinannya. Program ini akan melibatkan kerjasama antara pemerintah provinsi, kabupaten, kota, bahkan hingga tingkat desa.