Waspada Misinformasi! Ini Penjelasan Resmi Kemenkes Soal Mpox dan Vaksin Covid-19
- istimewa
Bandung, VIVA – Belakangan ini beredar kabar bohong yang menghubungkan antara penyakit cacar monyet (Mpox) dengan efek samping vaksin COVID-19.
Banyak orang percaya bahwa vaksin COVID-19 merusak sistem kekebalan tubuh sehingga memicu munculnya Mpox.
Namun, kabar tersebut ditepis oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan. Beliau menjelaskan bahwa Mpox adalah penyakit yang sudah ada jauh sebelum COVID-19 dan vaksinnya ditemukan.
Faktanya, Mpox sudah ditemukan sejak tahun 1970-an dan sering muncul di negara-negara Afrika Barat dan Tengah.
“Mpox dan COVID-19 ini dua penyakit yang berbeda. Sebelum COVID-19 ada, Mpox sudah ada. Mpox dilaporkan ada sejak tahun 1970 dan endemis di Afrika barat dan tengah seperti di Afrika Selatan, Pantai Gading, Kongo, Nigeria, dan Uganda. Di sana (Mpox) ada terus, tetapi tidak sporadis,” kata Syahril dalam keterangannya, Jumat 6 September 2024.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun sudah menyatakan bahwa Mpox dan COVID-19 adalah dua penyakit yang berbeda.
Meskipun sempat dinyatakan sebagai darurat kesehatan global pada tahun 2022, status tersebut kemudian dicabut.
Namun, karena adanya peningkatan kasus di beberapa negara Afrika, WHO kembali menetapkan status darurat untuk Mpox pada tahun 2024.
“Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,” tegasnya.
Penting untuk diingat bahwa Mpox disebabkan oleh virus yang berbeda dengan virus penyebab COVID-19. Oleh karena itu, tidak ada hubungan antara vaksin COVID-19 dengan munculnya penyakit Mpox.