Robot Mirip Manusia: Bagaimana Etika dan Keamanan Menjadi Sorotan Utama!
- id.pinterest.com
Bandung, VIVA – Pengembangan robot humanoid atau robot yang dirancang untuk meniru bentuk dan perilaku manusia, semakin hari semakin pesat, pengembangan tersebut membawa banyak manfaat pada berbagai bidang sesperti pelayanan pelanggan, kesehatan, dan hiburan. Namun, kemajuan ini juga memunculkan serangkaian pertanyaan etis yang harus dijawab sebelum teknologi ini diadopsi secara luas.
Salah satu tantangan utama adalah hak dan perlakuan terhadap robot humanoid. Meskipun robot ini bukan mahluk hidup, beberapa ahli berpendapat bahwa mereka mungkin memiliki hak tertentu seiring dengan kemampuan mereka untuk meniru, emosi dan perilaku manusia. Profesor Hiroshi Ishiguro, seorang pionir dalam pengembangan robot humanoid, mengatakan, "seiring robot humanoid semakin mirip manusia, kita harus mempertimbangkan bagaimana kita memperlakukan mereka dan batas-batasan etis yang harus diterapkan"
Penggunaan robot humanoid juga dapat mempengaruhi lapangan pekerjaan. Dengan kemampuan robot untuk menjalankan berbagai tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia, ada kekhawatiran tentang penggantian tenaga kerja manusia. Dr, Kate Crawford, seorang peneliti AI, memperingatkan "Kita harus mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi dari penggunaan robot humanoid, terutama dalam hal bagaimana mereka akan mempengaruhi pekerjaan dan peran manusia di masyarakat"
Robot humanoid seringkali dilengkapi sensor dan teknologi pemrosesan data yang canggih, yag dapat menimbulkan masalah privasi dan keamanan. Kemampuan robot untuk mengumpulkan robot untuk mrngumpulkan dan memproses informasi pribadi membuat perlindungan data menjadi isu yang penting. Menurut Dr. Sherry Turkle, seorang ahli psikologi dan teknologi, "Ketika robot humanoid mengumpulkan data tentang interaksi kita, penting untuk memastikan bahwa data tersebut dilindungi dengan ketat untuk mencegah penyalahgunaan"
Menghadapi tantangan ini, pengembangan robot humanoid harus diimbangi dengan regulasi etis dan kebijakan yang jelas. Para ahli menyarankan agar pengembang, pembuat kebijakan, dan masyarakat bekerja sama untuk menetapkan pedoman yang akan mengatur penggunaan dan pengembangan robot humanoid yang etis.