Kolaborasi UPI-APINDO Jawa Barat Jadi Jembatan antara Pendidikan dan Industri

Penguatan Jaringan Kemitraan antara APINDO dan UPI
Sumber :

Bandung, VIVA – Di tengah hiruk-pikuk perkembangan dunia kerja yang semakin dinamis Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Barat mengambil langkah strategis. Pada tanggal 18 September 2024 kedua institusi ini menjalin kemitraan lanjutan dalam sebuah pertemuan yang digelar di Hotel EL Royale Bandung. Acara ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri di Jawa Barat.

Ning Wahyu dan APINDO menyambut baik kerjasama dengan UPI

Photo :
  • -

Pertemuan tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh kunci dari kedua belah pihak. Rektor UPI Prof. Dr. M. Solehuddin M.Pd. M.A. hadir bersama jajaran pimpinan universitas dan Ikatan Alumni UPI. Sementara itu dari pihak APINDO Jawa Barat hadir delapan perusahaan anggota yang siap berkolaborasi. Perusahaan-perusahaan ini mencakup berbagai sektor industri mulai dari otomotif tekstil hingga makanan dan minuman.

Kemitraan ini lahir dari kesadaran akan pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan industri. Ketua APINDO Jabar dalam sambutannya menekankan bahwa SDM merupakan komponen vital dalam dunia usaha. Ia juga menggarisbawahi visi APINDO untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif kompetitif dan berkelanjutan.

Langkah kolaboratif ini menjadi semakin urgen mengingat tantangan ketenagakerjaan yang dihadapi Jawa Barat. Provinsi ini tercatat memiliki jumlah pengangguran tertinggi di Indonesia mencapai 1,79 juta orang atau 24,9% dari total pengangguran nasional. Data ini menjadi cambuk bagi kedua institusi untuk bersama-sama mencari solusi inovatif dalam meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan.

Melalui kemitraan ini diharapkan tercipta ekosistem ketenagakerjaan yang lebih baik di Jawa Barat. Kolaborasi antara UPI dan APINDO Jabar tidak hanya akan membuka peluang magang dan rekrutmen bagi mahasiswa dan lulusan. Lebih dari itu kemitraan ini berpotensi mendorong penyusunan kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan industri serta pengembangan program-program pelatihan bersama yang dapat meningkatkan keterampilan dan daya saing lulusan di pasar kerja.