Cara Mudah Mengamankan Website dari Serangan Siber yang Mengintai

Penggunaan internet untuk berbagai keperluan
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVABandung – Di era digital ini, siapa saja bisa membuat situs web dengan mudah untuk berbagai keperluan. Namun, menjaga keamanan situs web menjadi lebih penting dari sebelumnya.

Keamanan situs web bukanlah hal yang bisa diabaikan. Ancaman siber seperti pencurian data, peretasan, dan serangan malware semakin sering terjadi. Untuk membantu pemilik situs web menjaga keamanan data pribadi pengunjungnya, berikut tiga tips sederhana dari pakar keamanan internet yang dapat diterapkan oleh semua orang.

1. Pasang Sertifikat TLS (SSL)

Sertifikat Transport Layer Security (TLS), atau yang lebih dikenal sebagai SSL, merupakan salah satu langkah pertama yang harus diambil untuk mengamankan situs web. TLS berfungsi mengenkripsi data yang dikirimkan antara situs web dan pengunjungnya, sehingga melindungi informasi sensitif seperti data kartu kredit dan login.

Jika situs mengumpulkan informasi pribadi, sertifikat ini sangat penting. Namun, pakar menyarankan bahwa semua situs web termasuk yang tidak mengumpulkan data sensitif, sebaiknya menggunakan SSL. Sertifikat ini dapat dibeli dari penyedia domain atau diunduh secara gratis melalui layanan seperti Let’s Encrypt.

2. Aktifkan HSTS-Preloading

HTTP Strict Transport Security (HSTS) adalah mekanisme yang memastikan situs web hanya dimuat melalui koneksi terenkripsi. Mengaktifkan HSTS-preloading sangat penting untuk mencegah koneksi tidak aman. Ada dua cara untuk melakukannya: pertama, mendaftarkan domain ke daftar preload HSTS. Kedua, bisa menggunakan top-level domain yang telah memiliki HSTS preload seperti .app, .dev, .page, dan lainnya. Dengan cara ini dapa mencegah serangan downgrade dan mempercepat proses perlindungan situs web.

3. Pilih Penyedia Hosting yang Aman

Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah memilih penyedia hosting yang memiliki reputasi baik dalam hal keamanan. Pastikan hosting yang dipilih memiliki firewall, sistem deteksi intrusi, serta melakukan backup secara berkala. Banyak pemilik situs web tidak menyadari bahwa peretas bisa memanfaatkan halaman yang tidak terenkripsi untuk menyusup ke dalam situs web dan mencuri data.