30 Persen Kasus Bayi Tabung Disebabkan Penyakit Menular Seksual
VIVABandung – Temuan mengejutkan terungkap dari dunia fertilitas. Sekitar 30% kasus yang membutuhkan program bayi tabung disebabkan oleh hidrosalping, komplikasi dari penyakit menular seksual.
Ini disampaikan Prof. Dr. dr. Tono Djuwantono, Sp.OG(K) dalam sebuah Channel Youtube Nikita Willy Official.
"Ketika ada mau nikah dan pasangan Anda sebaiknya diperiksa kelamidia imunoglobulin G dan M. Kenapa? Karena dalam bulan ini ada tiga orang menangis karena dia hidrosalping," jelas Prof. Tono.
Hidrosalping adalah kondisi dimana tuba falopi tersumbat dan berisi cairan. Kondisi ini sering kali tidak menimbulkan gejala yang kentara, namun dampaknya sangat serius bagi kesuburan.
Tanpa penanganan yang tepat, keberhasilan kehamilan alami hanya sekitar 15%.
"Ini penyakit yang tidak terasa, tidak tercium, tidak terapa. Tiba-tiba ada hidrosalping," tambah Prof. Tono. Ia menekankan pentingnya pemeriksaan pranikah untuk mendeteksi potensi masalah kesuburan sedini mungkin.
Selain itu, Prof. Tono juga menggarisbawahi bahwa program bayi tabung seharusnya menjadi pilihan terakhir. "Saya anti bayi tabung".
Oleh karena itu banyak orang yang bermasalah nantinya tidak usah bayi tabung asal kita dari awal kita tahu."
"Kita harus potong atau tidak berfungsi atau perbaiki keberhasilannya hanya 15% berarti 85% harus ikut bayi tabung," jelasnya mengenai penanganan hidrosalping.****