Khawatirkan Anak Saat Berpuasa? Ini 4 Nutrisi Yang Harus Dipenuhi

ilustrasi nutrisi puasa untuk anak
Sumber :
  • alodokter.com

Bandung – Anda masih bingung bagaimana mengajari anak berpuasa? Kapan waktu yang tepat untuk anak berpuasa? Simak penjelasan berikut ini.

Anak-anak sudah mulai boleh berpuasa sejak menginjak usia 7 tahun. Namun, dengan catatan, kegiatan berpuasanya harus didukung dengan asupan nutrisi yang memadai.

Saat berpuasa, waktu makan dan minum dalam satu hari menjadi terbatas. Nah, dalam waktu yang terbatas ini, asupan makanan yang dikonsumsi perlu dioptimalkan dengan nutrisi yang tepat, terutama bagi anak-anak yang sudah mulai berpuasa.

Pemilihan nutrisi yang tepat selama anak berpuasa penting untuk menjaga kesehatannya serta memastikan proses tumbuh kembangnya tidak terganggu akibat kekurangan nutrisi saat puasa.

Dilansir dari Alodokter.com, berikut ini adalah 4 nutrisi penting yang perlu Bunda penuhi, agar kesehatan tubuh Si Kecil tetap terjaga selama ia berpuasa:

1. Karbohidrat

Karbohidrat sering kali dihindari karena dianggap sebagai penyebab kenaikan berat badan. Padahal, karbohidrat berfungsi sebagai pemasok energi, agar tubuh tidak mudah merasa lelah, terutama saat berpuasa. Oleh sebab itu, karbohidrat perlu ada dalam setiap menu santap sahur dan berbuka anak.

Hanya saja, sebaiknya porsinya memang jangan terlau berlebihan dan pilihlah karbohidrat kompleks, seperti beras merah, oatmeal, ubi, dan jagung. Ini karena karbohidrat kompleks umumnya mengandung nutrisi lainnya yang juga bermanfaat bagi tubuh anak, seperti serat, vitamin, dan mineral.

Selain itu, mengonsumsi karbohidrat kompleks juga bisa membuat anak kenyang lebih lama, sehingga puasanya dapat berjalan dengan nyaman.

2. Protein

Protein juga merupakan salah satu nutrisi penting untuk anak yang harus dipenuhi selama berpuasa. Pasalnya, protein dapat meningkatkan produksi hormon dalam tubuh yang membuat rasa kenyang bertahan lebih lama.

Untuk mencukupi kebutuhan protein Si Kecil, Bunda bisa memberinya protein hewani maupun nabati atau bahkan mengombinasikan keduanya. Beberapa contoh makanan tinggi protein yang dapat Bunda olah untuk dikonsumsi anak adalah daging sapi, ayam, seafood, telur, tahu, tempe, dan susu.

3. Lemak

Nutrisi lainnya yang juga perlu diperoleh anak selama berpuasa adalah lemak. Sama halnya dengan karbohidrat, lemak pun bermanfaat untuk menyediakan energi bagi tubuh, sehingga anak tetap bisa menjalankan aktivitas sehari-harinya dan tidak mudah merasa lemas, meski sedang berpuasa.

Selain itu, lemak juga dapat membantu tubuh anak menyerap vitamin A, D, E, dan K, dengan lebih baik. Beberapa sumber lemak sehat yang bisa Bunda berikan pada Si Kecil yaitu ikan tuna, ikan salmon, alpukat, dan kacang-kacangan.

4. Serat dan vitamin

Selama berpuasa, sebaiknya Bunda juga selalu menyiapkan makanan berserat tinggi untuk anak. Alasannya, makanan berserat tinggi cenderung lebih mengenyangkan daripada makanan yang rendah serat.

Hal tersebut berguna untuk menghindari risiko anak makan secara berlebihan saat sahur dan berbuka. Memenuhi kebutuhan serat juga bermanfaat untuk mencegah anak mengalami sembelit yang rentan terjadi saat berpuasa.

Selain itu, penting juga untuk mencukupi kebutuhan vitamin anak, seperti vitamin A, C, dan D. Vitamin berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh dan proses pembentukan serta regenerasi sel.

Serat dan vitamin umumnya terkandung di dalam buah, sayur, dan kacang-kacangan. Bunda bisa memasukkan jenis makanan tersebut dalam menu makan sahur dan buka Si Kecil.

Selain 4 nutrisi di atas, pastikan kebutuhan cairan harian anak juga selalu terpenuhi, agar ia terhindar dari risiko dehidrasi ketika sedang berpuasa. (irv)