Daging Kambing Bisa Bangkitkan Keperkasaan Pria
- Pixabay
BANDUNG – Daging kambing menjadi salah satu primadona di dunia kuliner lantaran rasanya yang nikmat dan menggugah selera. Kendati begitu, banyak yang salah kaprah dengan menyebut kenikmatan daging kambing justru memicu kolesterol, yang sebenarnya memberi khasiat tanpa disadari.
Dokter Spesialis Gizi, dr. Cindiawaty Josito Pudjiadi, MARS, MS, Sp.GK, mengatakan bahwa daging kambing termasuk sebagai salah satu sumber protein hewani. Cindi mengaitkan sumber nutrisi tersebut untuk melecut performa pria di ranjang.
"Daging kambing itu sumber protein, dan sumber protein itu dibutuhkan untuk menjadikan kita perkasa," ujar dokter Cindy, dalam acara peluncuran Emma MCC, bersama AXA Mandiri, di Jakarta.
Lebih dalam, Cindi menjelaskan bahwa sumber protein tersebut nantinya mampu membentuk massa otot menjadi lebih kuat. Dengan begitu, energi pria saat bercinta pun kian terasa, namun bukan berarti didapatkan dengan cara instan.
"Mikirnya kalau makan kambing, semua naik. Padahal perlu proses dan banyak faktor yang mempengaruhi," beber dokter Cindy.
Di daging kambing rupanya juga memiliki zat penting lain yang berpengaruh terhadap pencegahan disfungsi ereksi. Sejumlah zat penting itu antara lain vitamin B12, arginine, zinc, hingga magnesium. Tapi, sumber nutrisi itu juga bisa didapat dari sumber protein lainnya.
"Jadi tidak hanya punya si daging kambing saja. Proses pemenuhannya itu perlu jangka panjang. Jadi nggak langsung instan. Nggak kayak kalau kita minum obat kuat atau apa yang efeknya langsung. Dia perlu proses," imbuh dokter Cindy.
Termasuk juga dengan menurunkan lemak tubuh dan mengonsumsi nutrisi seimbang, maka keperkasaan pun akan terjaga. Selain itu, pola hidup sehat seperti menjaga tidur dan olahraga sangat dianjurkan dalam menjaga performa ranjang.
"Dengan kita menurunkan lemak tubuh kita dan mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, itu akan jadi terbantu untuk meningkatkan keperkasaan. Jadi bukan serta merta makan daging kambing, langsung perkasa," imbuhnya.
Tak hanya itu, daging kambing yang diolah secara tepat juga bisa memberi sumber energi baik. Dokter Cindi juga menepis anggapan bahwa daging kambing bisa memicu kolesterol dan menyebutnya mitos belaka.
"Daging kambing sumber protein juga. Jadi mitosnya itu ada benarnya juga, tapi enggak instan. Makan daging kambing bikin kolesterol naik? Ya, tapi enggak instan, dan banyak faktor yang memicunya," tambahnya.
Akan tetapi, bila mengolah daging kambing dengan proses lama dan tambahan sumber lemak, tentunya memicu peningkatan kalori.
Seringkali pada masakan Indonesia daging kambing diolah dengan santan sehingga memberi rasa gurih namun tanpa menyadari bahaya penyakit lain.
"Jadi nggak instan perlu proses. kenapa saya suka karena daging kambing rendah lemak jenuh. Kalau dikonsumsi berbarengan dengan santan, dan lainnya bisa meningkatkan kalori dan kolesterol," tandasnya.(dra)