Gendongan Bayi Sudah Digunakan Sejak Purbakala, Ini Buktinya

Ilustrasi pemakaman bayi
Sumber :
  • Sciencealert.com

BANDUNG – Sebuah penemuan baru pada pemakaman bayi di Eropa menunjukkan, manusia membawa anak-anak mereka dengan gendongan sejak 10.000 tahun yang lalu.

Para peneliti menemukan kuburan di gua Arma Veirana Italia pada tahun 2017 silam. Temuan tersebut sekaligus juga menguatkan dugaan bahwa gendongan bayi banyak digunakan pada zaman prasejarah.

Sejak itu, bayi yang dikubur itu dijuluki "Neve", dan giginya menunjukkan bahwa dia adalah anak perempuan tertua yang dikebumikan di Eropa, mengutip dari situs Sciencealert, Jumat, 30 September 2022.

Komunitas Neve biasanya membaringkan dengan manik-manik dalam jumlah banyak, menunjukkan bahwa dia sangat dicintai dan dihormati.

Saat ini, analisis baru tentang isi kuburan dan posisi anak itu menunjukkan bahwa orang dewasa membawa Neve selama hidupnya yang singkat, terbungkus dalam gendongan yang dihiasi cangkang.

Tidak ada yang tersisa dari bungkusnya hari ini, tetapi cangkang yang mengelilingi Neve dilubangi sedemikian rupa sehingga menunjukkan seseorang merangkai cangkang dan menjahitnya pada tekstil, bulu, atau kulit.

Bahan-bahan ini berkemungkinan membentuk selempang, atau bisa berupa selimut atau pakaian dalam.

Peneliti di balik analisis ini, yang dipimpin oleh antropolog Arizona State University Claudine Gravel-Miguel, menduga opsi gendongan bayi lebih mungkin karena beberapa alasan.

Karena kaki bayi terselip di atas perut, menyamarkan banyak cangkang, Gravel-Miguel dan rekannya menduga perhiasan ini tidak dimaksudkan sebagai ornamen pemakaman, tersebar di atas kuburan.

Situs pemakaman lain di semenanjung Italia jarang mencakup lebih dari 40 cangkang berlubang, namun Neve dimakamkan dengan lebih dari 70 bersama dengan empat liontin kerang berlubang, yang tampaknya unik untuk situs ini.

Banyaknya kerang laut yang terkubur bersama Neve memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi pola penggunaan ornamen yang potensial, dalam kaitannya dengan postur anak.

Studi terbaru lainnya di situs pemakaman bayi prasejarah juga menemukan ornamen potensial yang terlihat seolah-olah melekat pada benda tetap, seperti selimut atau gendongan bayi. Mereka biasanya terlalu besar untuk dikenakan oleh anak-anak itu sendiri.

Ornamen manusia purba pada pakaian biasanya dianggap mengkomunikasikan identitas, jenis kelamin, dan status, tetapi juga bisa menjadi bentuk perlindungan spiritual.

Misal, komunitas Pribumi modern di Amazon yang menggunakan dekorasi dan ornamen sebagai representasi kepedulian orang tua terhadap keturunannya.(dra)