Aplikasi Ini Dituding Jadi Tempat Cuci Uang
- Pixabay
Namun, pertukaran seperti ini sekarang sudah diatur di sebagian besar yurisdiksi yang mana diharuskan untuk mengidentifikasi pelanggan yang bertransaksi serta memberikan informasi kepada aparat penegak hukum.
"Nah, cross-chain bridge sifatnya terdesentralisasi dan tidak diatur maka memberikan alternatif bagi para pelaku kejahatan siber," demikian menurut laporan 'The State of Cross-Chain Crime 2022'.
Ya, Renbridge menjadi sangat populer di kalangan hacker yang ingin menyembunyikan hasil rampokannya. Cryptoassets yang dicuri dari bursa dan layanan DeFi senilai US$267,2 juta lalu 'dicuci' melalui Renbridge selama dua tahun terakhir.
Angka ini termasuk US$33,8 juta (Rp513 miliar) yang berhasil dicuri dari bursa pertukaran kripto Jepang Liquid pada Agustus 2021. Secara total, US$97 juta (Rp1,4 triliun) sudah dicuri dari Liquid dalam serangan siber yang dikaitkan dengan Korea Utara.
Kemudian, beberapa waktu lalu, uang sebesar US$156 juta (Rp2,4 triliun) juga telah dicuri dari Nomad bridge, menyusul ditemukannya bug yang dieksploitasi oleh banyak orang di mana diduga kuat pelakunya kelompok yang sama.
Cross-chain bridge seperti Renbridge menimbulkan tantangan bagi regulator negara di seluruh dunia, karena tidak ada penyedia layanan pusat yang memfasilitasi transaksi lintas jaringan tersebut.(dra)