Saran Pakar Seks Soal Urusan Ranjang Jadi Hambar Gegara Selingkuh
- thehealthsite
Bandung – Pakar seks mengungkapkan tentang urusan ranjang pasangan yang menjadi hambar atau tidak bergairah gara-gara adanya perselingkuhan
Hal itu menjadi indikasi adanya perselingkuhan diantara pasangan. seperti diketahui, isu perselingkuhan belakangan ini tengah ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat tanah air, menyusul adanya dugaan perselingkuhan yang dilakukan selebritis.
Karena perselingkuhan bisa menjadi biang kerok di balik kekerasan dalam rumah tangga pasangan tersebut. Perselingkuhan bukan lagi bahasan baru di kalangan masyarakat.
Beberapa pasangan yang telah menikah bahkan pernah mengalami perselingkuhan. Dari mereka ada yang memilih untuk bercerai, namun tidak sedikit dari mereka yang memilih untuk memaafkan pasangan mereka dan kembali membina rumah tangga dari awal lagi.
Bagi mereka yang memilih memaafkan pasangan mereka, tentu bukan hal yang mudah. Perlu bagi mereka untuk membangun kepercayaan terhadap pasangan mereka. Hal ini juga berpengaruh pada urusan ranjang.
Tidak sedikit dari korban perselingkuhan yang merasa sudah tidak bergairah lagi dalam urusan ranjang lantaran akan kembali teringat dengan pengkhianatan yang dilakukan pasangannya.
Lantas, apa yang perlu dilakukan oleh pasangan tersebut agar hubungan mereka kembali harmonis termasuk dalam urusan ranjang?
Terkait hal itu, dokter Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) yang juga host dari program Hidup Sehat tvOne, angkat bicara.
"Memang mungkin istri mengetahui suaminya berselingkuh kemudian meminta maaf mungkin ada ganjalan atau berdampak pada saat mereka berhubungan seks, ini wajar," kata dia saat ditemui dalam acara opening QuickGlam di Kelapa Gading, baru-baru ini.
Lebih lanjut Haekal menjelaskan bahwa sebelum pasangan suami istri kembali melakukan aktivitas seperti biasa termasuk urusan ranjang, pasangan bisa melakukan validasi perasaan masing-masing.
Artinya, mereka yang menjadi korban perselingkuhan kita mengakui bahwa sudah terjadi perlukaan.
"Sudah terjadi hati yang tersakiti, gak papa, tetap dijalani prosesnya, divalidasi perasaannya sampai betul-betul bisa mencair perasaan tersebut. Intinya adalah kalau di posisi itu, jangan masing-masing pihak bilang sabar deh kuat deh tanpa dibilang seperti itu orang tersebut akan melakukan itu. Tapi intinya bagaimana memvalidasi mengakui perasaan yang dialami pasangan. Jalani prosesnya," ujar Haekal.