Waspada! Ibu Hamil Rentan Diabetes Gestadional

Ilustrasi ibu hamil
Sumber :
  • Pixabay

BANDUNG – Kehamilan merupakan salah satu kondisi yang digunakan untuk menggambarkan periode saat janin berkembang dalam rahim. Saat periode ini, tentunya perlu mendapat pengawasan lebih baik. Hal ini karena kemungkinan timbul komplikasi lebih tinggi.

Komplikasi ini biasa disebut dengan kehamilan resiko tinggi, ada beberapa faktor yang memperngaruhinya, salah satunya adalah diabetes gestadional.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Felix Firyanto, Sp.PD mengatakan, diabetes pada ibu hamil atau yang lebih dikenal dengan diabetes gestasional adalah kondisi serius yang bisa menyebabkan komplikasi kehamilan.

Seperti diabetes pada umumnya, kondisi ini ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi. Diabetes yang terjadi saat hamil bukan hanya dapat mempengaruhi ibu namun juga janin dalam kandungan.

"Diabetes gestasional rata-rata terjadi minggu ke-24 dan ke-28 usia kehamilan. Ibu hamil yang terkena diabetes, biasanya tidak menunjukkan gejala. Kalaupun ada, gejala diabetes gestasional tersebut sangatlah jarang terjadi," katanya di Tangerang dalam Health Talk Kehamilan Risiko Tinggi di Eka Hospital, Senin, 17 Oktober 2022.

Lanjutnya, pada sebagian orang, ciri-ciri gula darah tinggi pada ibu hamil yang bisa menjadi tanda diabetes saat hamil adalah sering merasa haus, mudah kelelahan, sering lapar, banyak makan, sering buang air kecil, penglihatan kabur hingga mulut kering.

Ia menekankan, jika tidak ditangani dengan benar, mengidap diabetes saat hamil dapat menyebabkan kadar gula darah tidak terkontrol yang bisa berbahaya untuk ibu dan janin.

"Apabila seorang Ibu Hamil sudah mengalami penyakit penyerta sebelum masa kehamilan, ada baiknya cermat dalam memilih dokter spesialis kandungan seperti memilih konsultan fetomaternal. Dokter fetomaternal akan berkolaborasi dengan dokter-dokter spesialis lainnya dan dapat membantu sang ibu melewati proses kehamilan," ujarnya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fetomaternal, dr. Purnawan Senoaji, Sp.OG, KFM menambahkan, dengan mengenal faktor risiko ini, maka dokter dan pasien akan bisa berusaha mengatasi setiap kemungkinan komplikasi yang bisa terjadi.

"Tidak hanya dari sisi kandungan, dampak dari komplikasi kehamilan juga berisiko pada jantung seperti aritmia pada ibu hamil. Dimana, penyakit gangguan irama jantung dimana denyut jantung berdetak terlalu pelan, terlalu cepat bahkan tidak teratur. Aritmia bisa terjadi pada semua golongan umur, mulai dari bayi, anak, dewasa dan pasien lansia. Dan disini kembali lagi, apabila seorang Ibu Hamil sudah mengalami penyakit penyerta sebelum masa kehamilan, ada baiknya cermat dalam memilih dokter spesialis kandungan," katanya.(dra)