Manfaat Konsumsi Suplemen Herbal, Bebas dari Etilen Glikol

Jinten hitam
Sumber :
  • Istimewa

BANDUNG – Kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) tengah menjadi sorotan lantaran diduga memicu bahaya gangguan ginjal akut pada anak. Buntut dari kecurigaan bahan pelarut tersebut akhirnya membuat pemerintah menghentikan sementara obat sirup yang dijual bebas. Lantas, bagaimana dengan suplemen herbal?

Salah satu jenis tanaman herbal yang kerap dikonsumsi adalah Habbatussauda atau jinten hitam. Rupanya, tanaman ini telah telah digunakan selama lebih dari 2000 tahun khususnya oleh suku Indian dan Arab untuk berbagai macam penyakit termasuk diabetes dan penyakit Alzheimer.

Selain itu, biji habbatusauda diyakini mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan pada sistem imun dan pernapasan, saluran pencernaan, ginjal, hati, hingga jantung. Pada masa pandemi seperti ini, habbatusauda dapat dimanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung komponen bernama polisakarida.

"Di tengah kondisi pandemi saat ini, menjaga sistem imun merupakan kunci dalam menjaga kesehatan. Salah satu upaya untuk memelihara dan meningkatkan sistem imun adalah dengan mengonsumsi herbal seperti habbatussauda, meniran dan jahe," tutur Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si (Herbal), dalam keterangan pers Immugard.

Kombinasi herbal ini bisa dengan mudah ditemukan dalam suplemen makanan sehingga tidak perlu repot lagi untuk mengolah dan mengatur takaran dari masing-masing herbal. Habbatusauda dalam bentuk suplemen bisa dikonsumsi hingga tiga kali sehari dengan aman. 

"Namun, saat akan mengkonsumsi habbatusauda dalam bentuk suplemen, pastikan suplemen tersebut telah melewati cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB)," ujar Inggrid.

Habbatusauda sendiri bagian dari bahan-bahan suplemen oleh herbal Antangin (Antangin JRG, Antangin Habbatussauda, Antangin Mint dan Antangin Junior), OB (OB Herbal, OB Herbal Junior dan OB Herbal Habbatussauda), Imugard Junior, dan Kojima Madu Habbatussauda.

Terkait isu EG dan DEG, maka PT Deltomed Laboratories Produsen obat menjamin produknya tidak mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol. 

"Semua produk tersebut tidak mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol karena 100% terbuat dari bahan herbal,” ujar Chief Business Development and R&D PT Deltomed Laboratories, apt. Drs. Victor S. Ringoringo, S.E., M.Sc.

"Semua produk PT Deltomed Laboratories dalam bentuk sediaan cair atau sirup diproduksi dengan standar Good Manufacturing Practices (GMP) dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) . Selain itu, produk- produk PT. Deltomed dalam bentuk sediaan cair atau sirup adalah Obat Herbal yang mengandung bahan-bahan natural baik sebagai kategori Obat Herbal Terstandar ( OHT ) atau Jamu," kata dia.

Informasi ini merespons maraknya pemberitaan tentang bahaya kandungan etilen glikol dan dietilen glikol pada obat sirup dan tentunya PT. Deltomed juga sangat menghormati pernyataan kehati-hatian dari Kemenkes yang tentunya bertujuan untuk menjaga kesehatan masyarakat Indonesia. 

"PT. Deltomed telah memiliki sertifikasi Halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) sehingga dipastikan aman untuk dikonsumsi oleh keluarga Indonesia," ujar Victor.(dra)