Ini Dia Obat untuk Tangani Gagal Ginjal Akut
- Pixabay
BANDUNG – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap bahwa berdasarkan hasil diskusi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah Gambia, diketahui bahwa obat Fomepizole digunakan untuk pasien gangguan ginjal akut.
"Hasil diskusi dengan WHO dan Gambia, ditemukan obat Fomepizole," kata Menkes dalam press conference di Istana Bogor, Senin 24 Oktober 2022.
Lebih lanjut, diungkap Menkes, penggunaan Fomepizole ini cukup signifikan bagi para pasien. Ia menyebut bahwa dari 10 pasien yang diberikan obat ini 7 di antaranya menunjukkan perbaikan kondisi.
"Kita cobakan ke pasien, 7 di antaranya membaik kondisinya. Biasanya pasien ginjalnya terganggu, tidak bisa air seni begitu diberi air seninya keluar sedikit demi sedikit, ada yang sudah mulai banyak, yang tadinya tidak sadar mulai sadar kembali," kata dia lebih lanjut.
Menkes menambahkan bahwa dari hasil tersebut, pemerintah meyimpulkan obat ini bisa digunakan untuk pengobatan pasien gangguan ginjal akut.
"Kita bisa lihat dari 10 pasien yang diberikan obat ini 7 sudah pulih kembali, jadi kita simpulkan obat ini memberikan dampak positif," kata dia.
Melihat hasil yang positif pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan sendiri sudah menerima 20 vial obat ini dari Singapura. Pemerintah juga saat ini akan menunggu 16 vial lagi dari Australia yang dijadwalkan tiba pada malam hari ini atau besok pagi, Selasa 24 Oktober 2022.
Pemerintah juga diketahui telah membeli obat ini di Amerika serta saat ini juga diketahui tengah melakukan proses pembelian obat ini di Jepang mengingat Jepang memiliki stok 2000 obat.
Pihaknya akan terus mempercepat pembelian sebagai langkah untuk mengobati 245 pasien yang saat ini didiagnosa gagal ginjal akut.
"Kita percepat kedatangannya di Indonesia sehingga 245 yang masuk dan akan masuk sedikit bisa kita obati dengan baik," kata dia.(dra)