Besok Siang Hari Akan Terjadi Lebih Cepat, Ini Penjelasan Lapan

Ilustrasi landscape
Sumber :
  • Pixabay

BANDUNG – Pada Kamis, 3 November besok, siang hari akan terjadi lebih cepat dari biasanya. Fenomena ini terjadi karena nilai perata waktu yang lebih besar (lebih positif) sehingga Matahari akan berkulminasi lebih awal dibanding hari-hari normal.

"Fenomena tengah hari yang lebih cepat setiap tanggal 3 November ini dikarenakan nilai perata waktu yang lebih besar sehingga Matahari akan transit lebih cepat dibandingkan hari-hari biasanya," tulis keterangan akun Instagram @lapan_ri dikutip VIVA Tekno pada Rabu, 2 November 2022.

Sekedar informasi, perata waktu adalah selisih antara Waktu Matahari Sejati dengan Waktu Matahari Rata-rata. Ada dua faktor yang mempengaruhi perata waktu, sumbu Bumi dan kelonjongan orbit Bumi.

Saat itu kemiringan sumbu Bumi menjauhi titik seimbang menuju simpangan maksimumnya (September-Desember dan Maret-Juni) di mana Matahari akan transit lebih cepat.

Sedangkan saat kemiringan sumbu Bumi menjauhi simpangan maksimum menuju titik seimbang (Juni-September dan Desember-Maret) akan membuat Matahari akan transit lebih lambat.

Faktor berikutnya adalah mengenai kelonjongan orbit Bumi yang tidak sepenuhnya lingkaran sempurna, namun berbentuk elips dengan kelonjongan 1/60. 

"Keadaan ini juga disebut aphelion, saat Bumi menjauhi titik aphelion (Januari-Juli), Matahari akan transit lebih cepat. Hal ini membuat Matahari akan transit lebih cepat pada September-Desember dengan puncaknya pada awal November," jelas Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Nilai perata waktu besok di Indonesia lebih 16 menit 27 detik. Ini akan menyebabkan Matahari terbit lebih awal. Bagi muslim, waktu salah subuh dan duha akan menjadi lebih cepat.