Twitter Diambil Alih Elon Musk, Ratusan Ribu Pengguna Lenyap
- istimewa
BANDUNG – Beberapa hari setelah pembelian Twitter oleh Elon Musk pada 27 Oktober dikonfirmasi oleh tweetnya, yang menyatakan "burung telah dibebaskan," banyak pengguna Twitter mengancam untuk "minggat", tidak senang dengan kepemilikan baru.
Melansir MIT Technology, orang-orang mengancam untuk meninggalkan Twitter namun terkadang tak jadi dan masih menggunakan Twitter. Namun, data baru menunjukkan bahwa sejumlah besar pengguna benar-benar meninggalkan platform tersebut kali ini.
Perusahaan Bot Sentinel, yang melacak perilaku tidak autentik di Twitter dengan menganalisis lebih dari 3,1 juta akun dan aktivitas mereka setiap hari, percaya bahwa sekitar 877.000 akun telah dinonaktifkan dan 497.000 lainnya ditangguhkan antara 27 Oktober dan 1 November. Itu lebih dari dua kali lipat jumlah biasanya.
"Kami telah mengamati peningkatan pada orang-orang yang menonaktifkan akun mereka dan juga menangguhkan akun Twitternya," kata Christopher Bouzy, pendiri Bot Sentinel.
Dari 27 Oktober hingga 1 November, Bot Sentinel menemukan bahwa 11.535 akun yang mereka pantau telah dinonaktifkan, artinya banyak orang memilih untuk menutup akun.
Selanjutnya 6.824 akun juga ditangguhkan, yang terjadi ketika Twitter secara proaktif menghapus akun karena tidak aktif, tidak autentik, atau melanggar aturan situs.
Nilai itu kira-kira 0,59% dari akun yang dipantau Bot Sentinel. Dalam seminggu sebelum Musk membeli Twitter, hanya 5.958 akun yang dinonaktifkan atau ditangguhkan, menunjukkan peningkatan 208% dalam kerugian akun pada hari-hari setelah pembelian dilakukan oleh Musk.