iPhone 16 Susah Masuk, Ini Dampak Buruk Jika Gunakan IMEI Palsu

VIVABandung – Masuknya iPhone 16 ke Indonesia tengah menghadapi kendala serius. Sebanyak 11.000 unit smartphone sudah masuk melalui jalur Direktorat Jenderal Bea Cukai, meskipun belum memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Heru Sutadi dari Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) memperingatkan sejumlah risiko yang mengancam konsumen.

Perangkat yang masuk secara tidak resmi berpotensi menimbulkan masalah kompleks, mulai dari kemungkinan penipuan hingga hilangnya jaminan purna jual.

Dampak terburuk adalah munculnya IMEI palsu dan ponsel yang tidak dapat dioperasikan secara normal. Konsumen berisiko membeli produk tanpa perlindungan hukum dan layanan resmi.

Hal ini bertentangan dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang menjamin hak konsumen mendapatkan layanan purna jual.

Selain merugikan konsumen, situasi ini juga berpotensi mengganggu ekosistem distribusi resmi.

Para distributor kehilangan potensi pendapatan, sementara pemerintah kehilangan pemasukan pajak yang seharusnya didapatkan melalui saluran resmi.

Penyebab utama permasalahan adalah belum tercapainya kesepakatan antara Apple dan pemerintah Indonesia terkait investasi dan persyaratan impor.

Ketegangan ini berujung pada masuknya perangkat melalui jalur tidak resmi, yang berpotensi membangkitkan kembali praktik pasar gelap.

Rekomendasi dari BPKN sangat jelas: konsumen disarankan membeli dari gerai resmi dan terpercaya. Mereka harus memastikan IMEI terdaftar dan memperhatikan spesifikasi perangkat secara saksama.

Harapan terbesarnya adalah segera terselesaikannya persoalan antara Apple dan pemerintah Indonesia, yang pada akhirnya akan menguntungkan kedua belah pihak serta melindungi kepentingan konsumen.****