Penggemar Mie Instan Hati-hati! Ini 8 Bahaya bagi Kesehatan

Mie Instan
Sumber :
  • viva.co.id

Bandung – Dari anak-anak hingga orang dewasa, mie instan adalah salah satu hidangan yang sangat disukai. Namun, di balik kenikmatannya, ada beberapa risiko yang mungkin terjadi.

Proses produksi makanan ini termasuk pendinginan, pemasakan, pemanasan, dan pengeringan. Produksi termasuk penggunaan berbagai bahan kimia yang dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Meskipun mie instan sering menjadi pilihan murah dan praktis saat lapar, tidak disarankan untuk mengonsumsinya setiap hari. 

Makanan ini dikategorikan sebagai ultraproses karena mengandung pengawet, karbohidrat, lemak jenuh, dan tingkat garam atau natrium yang tinggi. 

Ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan seperti obesitas dan penyakit serius lainnya. Oleh karena itu, jangan makan mie instan setiap hari. 

Apakah berbahaya untuk mengonsumsi terlalu banyak? Menurut Siloam Hospitals, berikut adalah daftar potensi ancaman.

 

Mie Instan

Photo :
  • viva.co.id

 

Berbagai Bahaya Makan Mie Instan Berlebihan

1. Kenaikan Tekanan Darah

Peningkatan tekanan darah akibat kandungan natrium tinggi mie instan adalah salah satu risiko yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi berlebihan mie instan. Jurnal Nutrient melaporkan bahwa satu porsi mie instan dapat menyumbang hingga 80% dari asupan garam harian seseorang, bahkan tanpa memperhitungkan garam dari makanan lain. Mengonsumsi garam lebih dari batas harian dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular.

2. Gangguan Ginjal

Mie instan dengan kandungan garam tinggi dapat memengaruhi fungsi ginjal, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan. Gangguan ginjal dapat menyebabkan penumpukan natrium dan cairan di tubuh, yang menyebabkan pembengkakan, terutama di kaki. Penumpukan cairan juga dapat terjadi di organ lain seperti jantung dan paru-paru.

3. Gangguan Pencernaan

Mie instan dapat menimbulkan gangguan pencernaan karena mengandung bahan pengawet TBHQ (tertiary-butyl hydroquinone) yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan.

Proses pencernaan zat ini membutuhkan waktu yang lebih lama, yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan meningkatkan risiko gangguan pencernaan seperti sembelit dan sindrom usus bocor.

4. Penyakit Jantung

Kandungan tinggi natrium dan MSG (monosodium glutamat) dalam mie instan tidak hanya dapat meningkatkan tekanan darah dan mengganggu fungsi ginjal, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung. MSG, yang digunakan untuk meningkatkan rasa mie instan, dapat memberikan kontribusi pada risiko penyakit kardiovaskular.

5. Diabetes

Bahan utama mie instan, yaitu maida (teflon terigu olahan), memiliki kandungan gula tinggi yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Konsumsi maida secara berlebihan dapat memicu peningkatan gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 karena membutuhkan pelepasan insulin yang berkepanjangan.

6. Penyakit Liver

Makanan ini berpotensi merugikan fungsi hati karena mengandung bahan pengawet, aditif, dan tingginya kandungan garam. 

Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam sel-sel hati, mengganggu kinerja organ ini, dan meningkatkan risiko kerusakan hati.

7. Obesitas

Karena kandungan lemak jenuh dan kalori yang tinggi, mie instan dapat menyebabkan obesitas. Satu bungkus mie instan mengandung 40% dari kebutuhan lemak harian, dan konsumsi berlebihan dapat menyebabkan obesitas.

8. Malnutrisi

Mengonsumsi mie instan secara teratur dapat meningkatkan risiko gizi buruk, terutama pada anak-anak. 

Mie instan memiliki jumlah serat, protein, vitamin, dan mineral yang sangat rendah, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.